Pelatihan Kader Muballigh Muhammadiyah

Pelatihan Kader Muballigh Muhammadiyah

MALANG.Dalam rangka mempersiapkan kader muballigh Muhammadiyah yang memiliki kecakapan ontologis, epistimologis dan aksiologis dalam disiplin agama dan umum, PDM Kota Malang menyelenggarakan pelatihan Kader Muballigh Muhammadiyah 2 dan Manajemen Masjid, bertempat di Masjid Manarul Islam, Sawojajar, Malang. Kegiatan ini bersamaan dengan pengajian umum dan penerimaan jadwal khatib Jum’at Corps Muballigh Muhammadiyah (CMM) Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu).Pelatihan ini diikuti oleh 100 orang , berasal dari perwakilan masjid se-Malang Raya, seluruh Ranting Muhammadiyah, perorangan, dan luar jawa.

Ketua panitia, H Imam Abdai, SH, MHum., mengharapakan pelatihan ini dapat mencetak kader militan yang memahami ruh perjuangan Muhammadiyah, memiliki kecakapan dakwah yang mumpuni, memiliki semangat juang yang membara dalam menegakkan agama Allah dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan Assunnah Asshohihah, dan mencintai bangsanya. Sehingga, cita-cita Muhammadiyah dalam mewujudkan Islam yang mencerahkan dan Indonesia berkemajuan bisa terwujud dengan baik dan terus dapat berpartisipasi dalam mencerahkan tidak hanya masyarakat Indonesia, tapi lebih luas lagi masyarakat dunia. Dia juga berharap, kegiatan ini bisa menjadi pilot project di PDM seluruh Indonesia. Sehingga semua muballigh Muhammadiyah bisa memiliki kesepahaman bersama dan bisa berjalan seiring seirama dalam mengemban misi dakwah.

Ketua PDM Kota Malang, Ust H Rif’an Masykur, SH., MHum., dalam sambutannya menyampaikan perlunya membentuk halaqoh-halaqoh berbasis komunitas. Sehingga dakwah Muhammadiyah bisa dirasakan oleh semua kalangan. Pelatihan ini dibuka oleh Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Dr H Samsul Hidayat, MAg., yang sekaligus memberikan tausiah. Dia mengatakan bahwa pengkaderan Muhammadiyah di Malang Raya ini sungguh luar bisa dan lebih maju dibanding daerah-daerah lain. Dia berharap kegiatan pengkaderan semacam ini dapat diikuti oleh daerah-daerah lain di Indonesia, sehingga cita-cita Muhammadiyah menjadikan Indonesia yang berkemajuan dimana nilai-nilai Islam itu mewarnai hidup dan kehidupan warganya bisa benar-benar terwujud.

Pelatihan ini dilaksanakan selama 17 kali pertemuan mulai jam 06.00 – 18.00. Setiap hari dengan sistem moving class dari masjid ke masjid. Materi yang disajikanpun sangat variatif, mulai dari Ulumul Qur’an, Ulumul Hadits, Fiqih Dakwah, Ideologi Muhammadiyah yang terdiri dari Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, seni retorika, setoran ayat dan Hadits, praktik khutbah, dan beberapa materi menarik lainnya. Semua materi ini disajikan agar para kader memiliki kemampuan yang integratif. Sehingga mampu melakukan dakwah dengan qaulan sadiida dan mencerahkan. (Shobrun Jamil)

Exit mobile version