Pilih Pimpinan Via Tes

Pilih Pimpinan Via Tes

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya pelanggan Suara Muhammadiyah dan pembaca setia tiap edisi. Saya bangga dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah dengan nurul agamis kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah sehingga memiliki pamor dalam memperkenalkan jihad konstitusi. Dalam Suara Muhammadiyah edisi 1-15 Juni 2015 di halaman 6 disebutkan 115 undang-undang yang dinilai menyimpang dari UUD 1945. Jihad Konstitusi yang dikembangkan oleh Muhammadiyah telah diterima oleh Mahkamah Konstitusi. Ini merupakan upaya Muhammadiyah dalam meluruskan kiblat bangsa.

Pada tahapan berikutnya, menurut hemat saya, Muhammadiyah sebaiknya mempelopori pilih pimpinan dengan menggunakan “Tes”. Ini karena pilihan secara langsung yang selama ini dilakukan melalui Pilpres, Pileg, Pilgub, Pilbup dan Pilkades dalam prakteknya senantiasa meresahkan rakyat kecil yang taraf pengetahuannya relative rendah. Mereka bukan memilih pimpinan atau figure, namum pilih orang yang memakai praktek kemunafikan dan kecurangan. Yang semestinya dijauhi, malah diikuti. Akibatnya sering terjadi perbedaan dalam keluarga, saudara seagama, bahkan bias terjadi huru-hara.

Berbeda dengan pilih pimpinan via tes, dapat menyejukkan sesame. Semisa kehadiran seorang kepala wilayah/camat, dokter, kepala lembaga yang terjun ke pelosok desa, tentu akan disambut dengan sopan santun oleh masyarakat. Tidak sepeti pilihan langsung yang kebanyakan meresahkan. Menurut kami. Pilihan langsung oleh rakyat kurang maksimal dan tidak obyektif. Karena asas LUBER JURDIL disalahgunakan. Semoga usulan ini dapat diterima dan diangkat dalam jihad kondtitusi.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kepala Madrasah Muhammadiyah Socah

 

MOHON SM VERSI DIGITAL DITAYANG LAGI

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Kepada redaksi majalah Suara Muhammadiyah (SM) tolong agar kembali mempublikasikan majalah SM dalam bentuk digital versi pdf seperti yang dulu, tentu saja gratis men-download-nya. Agar redaksi tidak rugi dengan penjualan SM versi cetak, SM versi digital pdf bisa di-upload diwebsitenya dengan jeda 1 bulan dari versi cetak. Misalnya SM versi cetak terbit 1 Juli 2015, SM versi digital pdf nya di-upload 1 Agustus 2015, begitu juga SM versi cetak terbit 15 Juli 2015 uploadnya 15 Agustus.

Dulu saat SM digital pdf masih ada dengan DOWNLOAD GRATIS, saya selalu setia men-download-nya walaupun beritanya kadaluwarsa karena sudah baca versi cetak-nya. Saya acungi dua jempol SM digital pdf download gratis untuk saat itu. Jangan sampai majalah Suara Muhammadiyah yang selama ini ikut mencerdaskan kehidupan bangsa terhalang dinding komersialisasi-materialistik keduniaan. Antara rugi dan gratis masih bisa disiasati.

Saran untuk SM digital pdf gratis ini bukan hanya suara saya, mungkin juga keinginan ratusan pembaca yang biasa berselancar di dunia maya. Demikian saran saya mohon redaksi memikirkannya.

Wassalamu`alaikum Wr. Wb.

Pengirim: UDIN, Jln. Sukmaraga, Sungai Malang, Amuntai-Kalsel.

Terima kasih masukannya (red)

 

PANCASILA, KI BAGUS HADIKUSUMO DAN MR. KASMAN SINGODIMEDJO.
Assalamu’alaikum wr wb.

Banyak warga bangsa, yang tidak tahu bagaimana sila pertama Pancasila hasil Piagam Jakarta, 22 Juni 1945 berubah menjadi Pancasila sila pertama saat ini. Pancasila sila pertama versi Piagam Jakarta : ” Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya “.
Dan Pancasila saat ini yang sah menurut Pembukaan UUD 1945, yaitu : ” Ketuhanan Yang Maha Esa “.

Intinya, pada waktu Terbentuk Pancasila menurut Piagam Jakarta, menurut Bung Hatta, Rakyat Indonesia bagian Timur merasa keberatan karena tidak terwakili mayoritas beragama non Islam dan menurut Muh. Hatta yang keberatan akan memisahkan dari Negara Kesatuan RI. Semuanya dirapat dan semua anggota PPKI setuju. Tinggal satu orang yang tidak setuju, yaitu : Ki Bagus Hadikusumo.

Semua tokoh sudah setuju untuk merubah sila 1 , kecuali ada satu orang yang tidak setuju yaitu Ki Bagus Hadikusumo. Dari Muh. Hatta menemui Ki Bagus tidak dapat untuk membujuk, konon sampai Soekarno tetapi Ki Bagus tetap pada pendiriannya. Muh. Hatta bertemu dengan Kasman Singodimedjo. Intinya Kasman S untuk bertemu dengan Ki Bagus untuk membicarakan sila 1 demi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang baru berdiri.

Pertemuan empat mata antara Kasman Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo dengan penuh liku dan terjal ternyata membuahkan hasil . Dan akhirnya sila 1 oleh Ki Bagus dirubah dengan : ” Ketuhanan Yang Maha Esa “. Itulah Pancasila hadiah umat Islam Indonesia dan kunci Pancasila adalah Ki Bagus Hadikusumo dan Kasman Singodimedjo. Walau sejarah Indonesia tidak pernah membicarakan hal ini.
Wallahu’alam.
Wassalamu’alaikum wr wb.

Nur Bayinah Tolibin
Brebes.

Exit mobile version