Rubuhnya Surau Ahmad Dahlan

Rubuhnya Surau Ahmad Dahlan

Akibat dari tindakan murid-murid KH Ahmad Dahlan yang telah berani membetulkan arah kiblat Masjid Besar Kauman Yogyakarta, dengan cara membuat garis putih pada setiap shaf, betapa marahnya Kanjeng Penghulu Kamaludiningrat. Sebagai balasannya, beliau memerintahkan agar langgar KH Ahmad Dahlan yang sudah dibangun sesuai dengan arah kiblat dibongkar. Pembongkaran itu dilakukan pada malam bulan Ramadhan. Untuk menghilangkan hati beliau yang duka, KH Ahmad Dahlan bersama isterinya bermaksud meninggalkan kota Yogyakarta untuk selama-lamanya. Sesudah shalat subuh, beliau berdua dengan diam-diam meninggalkan rumah menuju stasiun kereta api Tugu, dengan tujuan yang belum jelas.

Ketika kakaknya, Kiai Saleh datang ke rumah didapatinya KH Ahmad Dahlan tidak ada. Oleh penjaga rumah dikatakan pergi dengan isteri menuju stasiun tugu. Saat itu juga Kiai Saleh menyusul KH Ahmad Dahlan ke stasiun tugu, dilihatnya KH Ahmad Dahlan masih dalam perjalanan menuju stasiun tugu. Dihampirinya KH Ahmad Dahlan, “Turun Dahlan, Kamu tidak boleh pergi.” ujar Kiai Saleh.

“Buat apa tetap disini,” jawab KH Ahmad Dahlan dengan air mata yang meleleh di pipinya.

“Atas nama seluruh keluarga, aku melarangmu pergi. Engkau mesti pulang”, ujar Kiai Saleh.

“Surauku tak ada lagi,” jawab KH Ahmad Dahlan.

“Kita dirikan surau baru. Sekarang pulang”, tegas Kiyai Saleh.

Dengan penegasan seperti itu dan berkat pengaruh pribadi Kiai Saleh, selaku kakak, rencana KH Ahmad Dahlan untuk pergi meninggalkan Yogyakarta tidak terlaksana. (Imron Nasri)***

 

Exit mobile version