JAKARTA — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerima kunjungan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (6/1). Dalam kesempatan ini, organisasi kemasyarakatan dan organisasi partai ini membahas dinamika kebangsaan yang tengah berlangsung.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menuturkan, organisasi kemasyarakatan dan partai akan tetap menjadi pilar bagi Negara Indonesia. Begitupun, kata dia, keragaman daerah yang ada juga menjadi bagiannya.
“Ke depan perlu kerjasama strategis juga, perlu membangun visi bersama. Perubahan (reformasi) ini harus kita kawal,” ujarnya saat diskusi dengan pengurus DPP PKS. Reformasi, menurut Haedar, harus mampu membuat masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.
“Kemajuan Indonesia itu harus ada jiwanya,” terangnya. Jiwa yang dimaksud, menurutnya adalah Negara Indonesia yang makmur, bermartabat, dan berdaulat. “Agak terkelupas jiwa ini,” ucapnya.
Karena itu, ia mengharapkan, elit organisasi kemasyarakatan, terkhusus elit partai diharapkan menangkap kemajuan Indonesia yang berjiwa itu. Sebab, menurut Haedar, saat ini, Indonesia memang maju sebagai sebuah bangsa. “Tapi majunya tidak berkarakter,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Syuro PKS, Salim As-Segaf mengatakan, dunia Islam sangat berpeluang untuk memimpin dunia. “Sampai sekarang saya yakin,” ujar dia saat diterima oleh PP Muhammadiyah dalam kunjungannya ini. Salim As-Segaf menambahkan, untuk memperjuangkan kepentingan bangsa, setiap kekuatan yang ada harus saling berkolaborasi. “Jadi ide-ide yang bagus itu akan muncul kalau pertemuan ini sering terjadi,” katanya menerangkan.
Tak terkecuali bagi partai, lanjut dia, seperti PKS, menginginkan masukan-masukan yang baik seperti dari Muhammadiyah. Ini untuk membicarakan permasalahan bangsa yang memang semakin hari semakin kompleks. “Kita akan banyak mendengar,” katanya. (Ridlo Abdillah)