Kalau kita mau berfikir secara konspiratif maka konflik keagamaan di Indonesia itu sama sekali tidak ada. Sebenarnya yang sering terjadi, agama hanya digunakan sebagai isu untuk memobilisasi masa terhadap konflik yang ada. Dasar utamanya konflik adalah kepentingan politik dan kekuasaan serta kepentingan sumber daya alam.
Namun secara akademik, sebenarnya ada pemahaman yang salah pada diri pribadi umat Islam dalam memahami ajaran agama. Umat Islam hari ini memahami agama kurang mendalam. Akibatnya wacana yang dibangun hanya bersifat tekstual doktrin, komunal dan jauh dari sifat sosiologis.
Maka reformulasi pemahaman agama umat Islam mau tidak mau harus digalakkan. Agar wacana yang dibangun tidak lagi sempit namun lebih luas lagi yaitu mewacanakan hal-hal yang bersifat humanis.
Jangankan kepada sesama muslim, kepada umat yang beragama lain bahkan kepada orang yang tidak mengakui adanya tuhan dalam Islam sudah diatur bagaimana kita harus bersikap dengan mereka.
Saya kira sudah jelas seharusnya umat Islam ini harus berbuat apa agar persatuan bangsa tetap terjaga, yaitu dengan cara mengembangkan diri kepada pemahaman agama yang utuh dan humanis serta mau mengamalkan Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya.•
___________________
KH Abdul Muhaimin, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Umahat