Yogyakarta – Era demokrasi media yang semakin terbuka, menjadi kesempatan bagi Muhammadiyah dalam mengembangkan dakwahnya melalui jalur media. Apalagi hingga saat ini, tidak sedikit media yang lahir dan tumbuh di lingkungan Muhammadiyah, baik itu media resmi persyarikatan, maupun media yang dikelola di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
Peluang dan kesempatan ini, ingin dimanfaatkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, untuk memperkuat potensi kader jurnalis sekaligus jejering media di lingkungan Muhammadiyah. Setidaknya, demikianlah harapan yang ingin digapai oleh DPP IMM, saat berkunjung ke Kantor Suara Muhammadiyah II Jl. Ngadiwinatan, Yogyakarta beberapa hari yang lalu. “ Kami menyadari bahwa potensi jurnalis di lingkungan Muhammadiyah sangat besar, apalagi tidak sedikit media yang tumbuh dan berkembang di lingkungan Muhammadiyah. Hanya saja, potensi dan jejaring media ini belum maksimal kita garap,” tutur Azrizal Nasri yang saat ini didaulat sebagai Ketua Panitia pelaksanaan Sekolah Jurnalisme Kebangsaan.
Dia juga menambahkan bahwa belakangan ini, Suara Muhammadiyah sebagai mercusuar media persyarikatan terus berbenah dan menampilkan gebrakan-gebrakan baru dalam perkembangan media. Oleh karenanya, menurut Ketua Bidang Media DPP IMM ini, besar harapan program ini tidak hanya tentative dan serimonial, namun menjadi program berkelanjutan yang dilaksanakan DPP IMM, Suara Muhammadiyah, dan MPI PP Muhammadiyah, tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Deni Asy’ari selaku Pimpinan Perusahaan Suara Muhammadiyah, sangat merespon dan apresiatif dengan program dan agenda yang dijalankan oleh DPP IMM, apalagi dengan mengajak Suara Muhammadiyah untuk bisa terlibat dalam program tersebut. “Kami sangat apresiatif dengan agenda ini, apalagi ada niat dan planning ke depan bahwa agenda ini akan dibuat secara berkelanjutan. Tentu ini sesuai dengan agenda dan bisnis plan Suara Muhammadiyah hingga 2020. Sebab Suara Muhammadiyah sendiri sedang merancang konsep Jejaring Media dan Jejaring Jurnalis Muhammadiyah secara nasional, dalam rangka persiapan pembentukan Kantor Berita Muhammadiyah (KBM), tuturnya.
Deni menambahkan, jika perlu setiap pasca kegiatan ini, langsung dideklarasikan Komunitas Jurnalis Muhammadiyah, apakah nantinya akan disebut Ikatan Jurnalis Muhammadiyah (IJM) atau semisalnya. Sebab dengan adanya komunitas ini, akan mudah dalam melakukan kordinasi kegiatan dan perkembangan alumni sekolah jurnalis ini.
Adapun kegiatan Sekolah Jurnalisme Nasional ini, akan dilaksanakan selama 5 hari mulai tanggal 14 hingga 18 Januari 2016 di UM Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Acara akan dibuka oleh Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Dadang Kahmad. Sementara untuk peserta sekolah ini, menurut Rizal sudah lebih 45 peserta yang mendaftarkan diri, yang datang dari berbagai perwakilan PTM dan DPD IMM se-Indonesia.
Tim Suara Muhammadiyah selain diminta terlibat dalam proses kegiatan ini, juga akan mengisi beberapa materi kegiatan. “ InsyaAllah dari Suara Muhammadiyah akan siap membantu kegiatan ini, diantaranya yang akan mengisi materi, Isngadi M selaku Redaktur Pelaksana, Lutfi Effendi dan Mustofa W Hasyim selaku Redaktur Senior, dan InsyaAllah saya sendiri”, tambah Deni.
Deni juga memberikan kesempatan, kepada seluruh alumni peserta Sekolah Jurnalis Nasional ini, untuk bisa langsung praktek dalam berpartisipasi mengisi berita dan opini di Majalah maupun di web Suara Muhammadiyah. (Anv)