Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah angkat tema “Paradigma Baru Gerakan Muhammadiyah” dalam Diskusi Perkaderan dan Kajian Keislaman yang diadakan Sabtu, 16 Januari 2016 di Aula PP Muhammadiyah Cik Ditiro. Acara ini dihadiri oleh segenap pembicara yaitu Prof Sunyoto Usman, Dr Hamim Ilyas, MA, dan Taufiqurrahman Ph.D.
Dalam diskusi kali ini, Dr H Ari Anshori, MAg selaku ketua MPK PP Muhammadiyah mengatakan bahwa memasuki abad ke 2, Muhammadiyah ingin menghidupkan pemikiran-pemikiran Islam tokoh-tokoh Muhammadiyah. Salah satunya adalah seperti yang dimunculkan oleh Prof Amien Rais ketika memasuki abad ke-2 Muhammadiyah ini dalam Al-Amru bi al-Adli wa an-Nahyu ani al-Zulmi. Dalam hal ini, kader-kader Muhammadiyah pun memegang peran penting sebagai pemantik dalam upaya menghidupkan pemikiran islam.
“Di mulai dari kader Muhammadiyah. Kader menjadi salah satu bagian penting sebagai pemantik menghidupkan pemikiran Islam. Maka dari itu, bekerjasama dengan Majelis Pendidikan Tinggi atau Dikti dalam prosesnya,” ungkapnya.
Ari Anshori juga menambahkan bahwa pemikiran-pemikiran yang berasal dari tokoh-tokoh ataupun kader Muhammadiyah nantinya mampu dibawa ke ranah-ranah yang lebih luas.
“Pemikiran yang luar biasa ini akan dibawa ke ranah selanjutnya, ke ranah Internasional. Karena pemikiran-pemikiran yang berasal dari dalam ini sudah seharusnya muncul di permukaan,” tambahnya.
Sejatinya, seperti yang dipesankan oleh KHA Dahlan dan juga Ar Fahrudin, bahwa upaya untuk membawa pemikiran Islam ke permukaan dan ranah yang lebih luas ini adalah sebagai tujuan dalam memimpinkan Islam.
“Untuk memimpinkan Islam ini dibutuhkan sebuah motivasi yang bergerak dari dalam atau yang disebut dengan Intrinsic Motivation. Melalui motivasi dari dalam ini, seperti yang dicita-citakan akan mampu membuat Muhammadiyah sebagai gerakan yang dinamis, mandiri, trasformatif, dan mencerahkan” tandasnya. (Thari)