MATARAM – Direktur Suara Muhammadiyah, Deni Asyari menyatakan Indonesia dalam jeratan praktik oligarki media. Hal itu disampaikan pada acara Sekolah Jurnalisme Nasional (SJN), Minggu (17/1).
“Dari 250 juta penduduk Indonesia, hanya 12 kelompok yang memiliki dan menguasai media di Indonesia,” ujar Deni.
Dari 12 kelompok yang ada, pemegang saham terbesar dimiliki oleh 5 orang yang sama. Hal ini dapat berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia. Deni berpendapat, jika ini terus dibiarkan maka opini masyarakat dapat diarahkan untuk mendukung suatu kepentingan orang-orang tertentu.
Mengapa masyarakat masih belum mampu menjadi bagian dalam praktik oligarki media tersebut? Deni pun menjawab, karena para pemilik media-media besar itu sudah menguasai seluruh lini. Mulai dari radio, surat kabar, media online, televisi, bahkan production house.
“Mereka telah membangun dan memiliki jaringan yang kuat dan tersistematis,” tandasnya.
Oleh sebab itu, Deni menghimbau agar masyarakat lebih cerdas dalam menyikapi segala bentuk pemberitaan. Jangan menelan mentah-mentah informasi yang ada. (Ranitha)