Pada waktu KH Ahmad Dahlan mengunjungi rapat akbar di Banyuwangi, pada saat diadakan tanya jawab, semua pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan Muhammadiyah, tidak beliau layani dan tidak beliau jawab.
Sehingga massa pun berteriak-teriak, “Dahlan kalah!, Kiai Palsu,” dan sebagainya. Sesudah beliau kembali ke Yogyakarta, dikirimlah surat kaleng untuk beliau, yang berisi ancaman, “Kalau berani datang sekali lagi, akan disambut dengan kelewang dan isterinya akan dijadikan pelayan.”
Mendapat surat kaleng seperti itu, KH Ahmad Dahlan merasa ditantang, maka dengan seketika, beliaupun berangkat ke Banyuwangi, walaupun keluarganya melarang.
Tetapi apa yang terjadi.
Setelah beliau datang ke sana dan mengadakan rapat akbar lagi, ternyata tidak terjadi apa-apa. Bahkan setelah itu berdirilah Muhammadiyah Cabang di Banyuwangi.***