YOGYAKARTA. Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta, beberapa waktu yang lalu melaksanakan studi banding ke Malaysia dan Singapura. Studi banding yang mengusung tema “Rihlah Ilmiyah wat Tarbawiyah” ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti workshop, seminar, diskusi serta kunjungan ke berbagai institusi pendidikan, lembaga dan organisasi Islam lainnya.
Selama kunjungan di Malaysia dan Singapura, rombongan Madrasah Mu’allimin-Mu’allimat dan Badan Pembina Harian (BPH) yang berjumlah 28 orang, berkunjung ke CENTRIS, Universitas Islam Antar bangsa atau UIIM, International Institute for Halal Research and Training (INHART), IIIT South East Asia yang sangat konsern di bidang integrasi dan Islamisasi ilmu pengetahuan, International Islamic School of Malaysia (IISM), Instansi Aminuddin Baki, Sekolah Tahfidz dan Sains Moderen yang memiliki Center for Teacher Training, dan Kolej Dar Al-Hikmah.
Sedangkan di Singapura, rombongan berkunjung dan melaksanakan dialog di dua yayasan yaitu; Kolej Islam Muhammadiyah (KIM) yang dikelola oleh Muhammadiyah Association of Singapura, dan lembaga pendidikan yang dikelola oleh yayasan Persatuan Ulama dan Guru Singapura (PERGAS) baik setingkat diploma dan S1, maupun pendidikan informal yang diberi nama Sekolah Separuh Mase atau KABA (Kelas Asas Bimbingan Agama).
Tujuan Rihlah Ilmiyah wat Tarbawiyah ini adalah untuk mencapai sembilan target, yaitu: Memperoleh informasi yang mendalam tentang integrasi keilmuan (sains dan agama), tentang metode pembelajaran yang efektif dan mutakhir, strategi penciptaan miliu pembelajaran baik klasikal maupun out door; memperoleh informasi dan contoh text book yang ideal tentang integrasi dan Islamisasi Ilmu pengetahuan dan teknologi, proses pendidikan karakter, manajemen administrasi yang baik, memperoleh dokumen tentang kurikulum internasional, memperoleh informasi dan data tentang proses pembinaan dan penciptaan miliu bahasa baik di kelas maupun ma’had, serta menjalin kerjasama antar institusi.• (Rf)