MANOKWARI. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Papua Barat sebagai salah satu perwakilan Muhammadiyah di Indonesia Timur, memilih berdakwah melalui pendidikan. Hal ini berdasarkan penuturan wakil ketua PWM Papua Barat Mulyadi, yang mengatakan pendidikan lah sebagai lahan dakwah yang paling efektif di tanah Papua.
Penduduk Papua Barat sebagai provinsi yang mayoritas penduduknya non-Muslim, sehingga jika dakwah hanya melalui ceramah-ceramah di atas mimbar atau podium, sangatlah kurang efektif. Namun melalui pendidikanlah, sarana dakwah dapat dikembangkan Muhammadiyah di Papua Barat.
Sebagai PWM yang masih terbilang baru, karena kepengurusannya baru terbentuk sejak Muktamar 2010 di Yogyakarta, PWM Papua Barat saat ini telah memiliki 3 Perguruan Tinggi yang terkenal, yaitu Universitas Muhammadiyah Sorong di Kota Sorong, STKIP Muhammadiyah di Kabupaten Sorong, dan STKIP Muhammadiyah di Kota Manokwari.
”Mahasiswa dari ketiga kampus Muhammadiyah yang ada di Papua Barat, saat ini berjumlah kurang lebih 10.000 mahasiswa, yang mayoritasnya 60-80% merupakan mahasiswa non-Muslim, yang berasal dari putra-putri asli Papua,” tutur Mulyadi. Kemudian Mulyadi menambahkan bahwa itulah yang menjadi nilai strategis berdakwah dari PWM Papua Barat, karena Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi massa Islam yang berperan aktif membantu pemerintah dalam membangun Provinsi Papua Barat.
Selain itu, PWM Papua Barat saat ini sudah memiliki sembilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dari 13 kabupaten/kota yang ada di Papua Barat. “Dari kesembilan itu ada empat PDM yang sangat berkembang di Papua Barat, antara lain PDM Kota Sorong, PDM Kabupaten Sorong, PDM Teluk Bintuni, dan PDM Fak-Fak,” ungkap Mulyadi.• [Nurul Zakiah]