Padang– Presiden Muhammadiyah Singapura, Shaikh Husan Shaikh Yacob bersama Muhammad Gazali B Alistar dan Saifuddin Ahim serta rombongan menggelar silaturahim dan bernostalgia ke Padang di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar Jalan Sawahan No. 62 Padang, Rabu (6/1/2016).
Mereka disambut hangat Ketua PWM Sumbar periode 2010-2015, Prof. Dr. Rusydi,AM,LC, Bachtiar, Nurman Agus, Mirwan pulungan, Ketua PWA Sumbar Meiliarni Rusli, Penasehat PWM Sumbar Mainar Hamid, Dasrizal lanin, Ali Imran Yunus ketua Lazismu Padang, Zainal Akil, penasehat PWM Sumbar RB. Chatib Pahlawan Kayo dan Ketua PWPM Sumbar Muhayatul, dan Ketua PW Nasyiatul Aisyiyah Sumbar.
Selain bersilaturahim dengan para Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar. Muhammadiyah Singapura juga memperbaharui kerjasama di bidang pendidikan antara IAIN Imam Bonjol dengan Muhammadiyah College Singapura.
Ketua PWM Sumbar periode 2010-2015, Prof. Dr. Rusydi,AM,LC mengatakan Ini momentum yang sangat membahagiakan bagi keluarga besar Muhammadiyah Sumbar, dimana Muhammadiyah Sumbar bisa mengenal langsung Muhammadiyah Singapura sekaligus bisa sharing pengalaman dan membahas kerjasama ekonomi dan pendidikan antar kedua wilayah ini.
“Kerjasama yang mungkin akan digarap antar keduanya kedepan yakni kerjasama dibidang pendidikan pertukaran pelajar, pengkaderan dan kerjasama ekonomi eksport sayuran dan ikan dari Padang ke Singapura,” ujarnya
Katanya, secara organisatoris antara Muhammadiyah Sumbar dengan Muhammadiyah Singapura memang tidak ada namun jika dilihat sejarahnya Sumbar dan Singapura memilki hubungan emosional yang kuat antara satu dengan yang lain, contohnya saja pencipta lagu kebangsaan Singapura adalah orang Sumatera Barat dan Presiden Singapura pertama kali Yusuf Isra adalah orang Sumatera Barat.
Lanjutnya, pada umumnya masyarakat Sumbar merupakan warga Muhammadiyah, Orang Sumbar adalah warga Muhammadiyah Makro sedangkan mikronya bagi memiliki kartu Muhammadiyah.
Wakil Ketua PWM Sumbar, Mirwan Puluangan mengatakan persoalan yang menjadi konsen Muhammadiyah sekarang adalah pemberdayaan di sektor ekonomi. Ia menawarkan bagaimana kerjasama diambil Sumbar untuk mengeksport hasil sayuran dan perikanan yang difasilitasi Muhammadiyah Singapura.
Presiden Muhammadiyah Singapura Shaikh Husan Shaikh Yacob mengatakan, “Putra Muhammadiyah singapura adalah generasi orang Muhammadiyah Sumbar pada tahun 1950 dari ulama Muhammadiyah Kamang Bukitinggi, Padang dan Siak sumatera yang hijrah ke Singapura, kami merupakan generasi kedua,” tuturnya.
Awalnya Muhammadiyah Singapura banyak dimusuhi karena membawa pemurnian Alquran dan hadist, namun Muhammadiyah Singapura terus berkembang dengan adanya Muhammadiyah singapura, Universitas Muhammadiyah singapur dan rumah sakit khusus Manula serta rumah pembinaan bagi anak nakal.
Dia meminta para pimpinan wilayah Aisyiyah Sumbar agar memberikan pembinaan kepada Aisyiyah Singapura agar generasi yang memberikan pencerahan bagi masyarakat Islam di Singapura. (rahmat)