Majelis Dikti dan Litbang Ajarkan Budaya Korporasi

Mars Muhammadiyah tanfidz

Muhammadiyah Dok SM

Salah satu isu strategis yakni mengadakan pelatihan kepemimpinan bagi pimpinan kampus, pimpinan Wilayah atau Daerah Muhammadiyah setempat, dan juga Badan Pengelola Harian Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Hal ini disampaikan oleh Prof. H. Lincolin Arsyad, Ph.D ketika menjadi pemateri Baitul Arqam pejabat struktural Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMTAS). Bekerjasama dengan Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Baitul Arqam ini dihelat selama 2 hari, mulai dari Kamis hingga Jumat, 21-22 Januari 2015. Bertempat di University Residence atau asrama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dengan adanya pelatihan kepemimpinan, Prof. Lincolin berharap, akan menjadi langkah awal mengelola perguruan tinggi secara baik. Kesepakatan antar pemangku kepentingan harus diperhatikan. “Karena dari situlah, kita mampu mengimplementasikan dan mengevaluasi kebijakan sebuah perguruan tinggi”, terangnya. Ketua Majelis Pendidikan Tinggi dan Litbang ini menambahkan tentang perlunya tata kelola perguruan tinggi dengan budaya korporasi. Budaya korporasi sendiri memiliki karakteristik seperti pengambilan keputusan secara demokratis, transparan, akuntabilitas, menghormati perbedaan dan hak sesama, serta mengindahkan hukum maupun aturan yang berlaku. “Kita perlu budaya itu untuk mengurangi risiko usaha”, jelasnya.

Adapun kandungan dari tata kelola perguruan tinggi yang baik mencakup isu tentang nilai, budaya, serta urusan manajemen dan administrasi. Jika diibaratkan sebuah bangunan, tata kelola perguruan tinggi yang baik itu pondasinya adalah hukum dan peraturan. Dengan pilarnya berupa nilai seperti transparansi, pembagian tugas yang memadai, sistem pengawasan, serta rasa tanggungjawab pimpinan. “Sedangkan atapnya berupa nilai dan norma,” tuturnya sembari menganalogikan. Ketua Departemen Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi & Bisnis UGM ini senantiasa berharap agar perguruan tinggi Muhammadiyah yang ada, mampu berpikiran visioner dengan mengembangkan segenap potensi yang dimiliki. Termasuk didalamnya adalah UMTAS. (Ganjar Rachmawan Adiprana /GR)          

Exit mobile version