Kejadiannya pada sekitar tahun 1964. Pada waktu itu Pak AR masih menjabat sebagai Kepala Kantor Jawatan Penerangan Agama Propinsi Jawa Tengah di Semarang.
Pak AR ditelpon supaya ikut pertemuan dengan Presiden (Bung Karno) di Jakarta. Karena pertemuan itu sifatnya resmi, Pak AR diminta supaya memakai jas.
Semula Pak AR menolak untuk mengikuti pertemuan itu karena ada kesibukan di Semarang dan jas beliau ada di Yogya. Tetapi setelah diyakinkan dan diminta dengan sungguh-sungguh serta akan diberi pinjaman jas akhirnya Pak AR berangkat ke Jakarta.
Sampai di Menteng (kantor PP Muhammadiyah) orang-orang sudah bersiap-siap untuk mengikuti pertemuan dengan Bung Karno. Pak AR menanyakan mana jas yang akan dipinjamkan. Ternyata jas yang dipinjamkan adalah jas Dr. Baried Ishom, tentu saja kebesaran karena Dr. Barid orangnya tinggi – besar. Tapi apa boleh buat.
Jadilah Pak AR menghadiri pertemuan dengan Presiden dengan pakaian ‘kebesaran’.