SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Pelantikan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Jawa Tengah periode Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang dihelat di Gedung Gradika, Kompleks Gubernuran Jawa Tengah berlangsung dengan lancar. Sabtu (23/01).
Acara pelantikan yang dihadiri oleh seluruh Pimpinan daerah, Amal usaha dan organisasi otonom di Jawa Tengah tersebut juga menelurkan beberapa hal termasuk tantangan bangsa ke depan dan peran-peran penting Muhammadiyah sebagai gerakan berkemajuan.
Melalui sambutannya, Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo, selain mengucapkan selamat atas dilantiknya pimpinan yang baru dia juga menyampaikan bahwa tugas ke depan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Jawa Tengah adalah harus ikut aktif terlibat dalam berbagai permasalahan yang kini marak muncul, diantaranya adalah gerakan radikal semacam Gafatar yang tentu saja meresahkan. “Melihat profil pimpinan baru Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Jawa Tengah serta dibarengi dengan majunya metode zaman sekarang saya tidak ada keraguan di dalamnya, selamat bekerja” tegasnya. Lanjut Ganjar, dia juga sempat mengutip statement AR Fachrudin mengenai ‘kalau mencari upah, jangan di muhammadiyah’ yang artinya bahwa spirit nyelengi yang ada dalam Muhammadiyah adalah sebuah teladan, dan sekaligus sebagai wujud kemandirian suatu organisasi.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, menurutnya kerjasama antar organisasi kemasyarakatan dengan lini-lini lain akan membawa kemajuan juga pada masyarakat Jawa Tengah, adanya realitas sosial seperti gerakan radikalisme, teror dan sejenisnya, menurutnya sebagai masyarakat janganlah menjadi panik. “Gerakan-gerakan menyimpang seperti itu harus kita hadapi bersama, karena itu merupakan konteks kehidupan berbangsa kita” tambahnya.
Selain itu ketua umum pimpinan pusat ‘Aisyiyah, Siti Noorjanah Djohantini menyinggung pula peran ‘Aisyiyah. Jawa Tengah sebagai wilayah terbesar kedua setelah Jawa timur juga memiliki peran yang tidak kalah penting untuk memajukan bangsa, menurutnya saat ini ‘Aisyiyah memiliki sekitar 20 ribu PAUD dan Taman Kanak-kanak dan 25% dari jumlah itu atau kurang lebih 4 ribu PAUD dan Taman Kanak-kanak ada di Jawa Tengah yang ini berarti Amal Usaha yang dimiliki oleh ‘Asiyiyah sejak dini ini, harus terus berperan aktif dan terdepan untuk pengembangan insani untuk kemajuan bangsa. Dia juga berharap pada periode ini ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah dalam program-programnya harus tetap bersinergi.
Pada kesempatan lain, Tafsir selaku ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah terpilih menyampaikan, bahwa meskipun Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan yang puritan, namun Muhammadiyah tetap menyajikan kegiatan kultural dalam setiap momen yang diselenggarakan, “Untuk itu pada acara pelantikan ini kami juga menyajikan hiburan dari grup Serambi Begelen dari Purworejo” jelasnya.
Pada akhir sambutannya Tafsir menyampaikan sejatinya Muhammadiyah ingin membangun paham islam yang berkemajuan, maka Muhammadiyah harus maju dalam berpikir serta maju dalam beramal. (Andang Firdiansyah)