Kemajuan bangsa takkan lepas dari ilmu dan pengetahuan. Di Inggris Raya, aktivis-aktivis Muhammadiyah menegaskan komitmennya untuk membangun tradisi keilmuan sebagai perwujudan Gerakan Islam Berkemajuan.
Digerakkan oleh mahasiswa, akademisi, dan permanent resident Indonesia yang tinggal di Inggris Raya, Muhammadiyah memiliki Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) yang secara reguler melakukan aktivitas. Pada tanggal 19 Desember 2015, PCI Muhammadiyah Inggris Raya menggelar Silaturrahmi dan Musyawarah Cabang. Acara tersebut digelar di Woodhouse Community Centre, Leeds, West Yorkshire.
Menurut Ketua PCI Muhammadiyah Inggris Raya, Hilaly Basya, acara ini merupakan agenda rutin dua tahunan yang digelar oleh PCIM UK.Acara tersebut dibuka dengan menyanyikan Mars Muhammadiyah dan tausiyah yang disampaikan oleh Bapak Malik Musthofa, Kandidat PhD di Newcastle University. “Tercatat 40 warga Muhammadiyah se-Inggris Raya hadir dari berbagai kota, di antaranya London, Sheffield, Birmingham, Colchester, Bradford, Newcastle dan Nottingham”, kata Hilaly.
Kegiatan Musyawarah Cabang tersebut kemudian dibagi menjadi tiga sesi, yaitu Laporan dan Sambutan Pengurus Lama, Pemilihan Formatur, dan Brainstroming program kerja dari warga Muhammadiyah. Hilaly menyampaikan bahwa kepengurusan periode sebelumnya telah menghasilkan beberapa program kerja, antara lain Kajian Rutin, Darul Arqam, dan pengorganisasian bantuan korban bencana.
“Program yang belum terlaksana yaitu penerbitan materi Darul Arqam yang sempat terselenggara 2 kali di London dan Leeds. Harapannya, kepengurusan berikutnya bisa mempertimbangkan hal ini untuk membangun tradisi keilmuan, papar Hilaly yang juga Kandidat PhD di Leeds University ini.
Setelah mendengarkan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya, acara dilanjutkan dengan pemilihan Formatur yang dipimpin oleh Ahmad Rizky M Umar (Sheffield) dan Dr Munajat Tri Nugroho (Leeds). Formatur dipilih langsung oleh peserta, dan menghasilkan 7 nama formatur. Pada pemilihan tersebut, terpilih Zain Maulana (Kandidat PhD Leeds University) sebagai Ketua PCIM UK 2015-2017.
Dalam sambutannya, Zain mengharapkan PCIM UK bisa menghidupkan tradisi keilmuan di Muhammadiyah. “Mayoritas warga Muhammadiyah di UK adalah mahasiswa dan akademisi. Penting untuk menghidupkan tradisi ini sebagai penegasan identitas Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Berkemajuan”, papar mantan Ketua DPP IMM ini.
Forum mengapresiasi gagasan ini. “Muhammadiyah di luar negeri perlu menjawab tantangan zaman, setidaknya dengan membawa Muhammadiyah ke kancah internasional. Ini perlu dirumuskan lagi ke depan”, kata Hilaly. Peserta lain juga menyampaikan hal senada. “Kita perlu memulai dari tradisi keilmuan di Muhammadiyah”, papar Umar, mahasiswa di University of Sheffield.• (zain/ed. nisa)