Muhammadiyah Nilai KUR Relevan Menggerakan Sektor Riil.

Muhammadiyah Nilai KUR Relevan Menggerakan Sektor Riil.

JAKARTA Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), dipandang sangat relevan terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat. Maka dari itu agar KUR bisa berjalan dengan benar dan tidak mengalami penyimpangan, KUR perlu diawasi dan selalu dievaluasi penyalurannya. Demikian pernyataan ini dikemukakan oleh Sekretaris Umum Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung di kantor PP Muhammadiyah Jakarta, (29/1).

Program KUR dinilai Muhammadiyah, merupakan kebijakan program pemerintah yang tepat dalam mendorong stimulus ekonomi. Dengan  adanya KUR mendorong kemudahan masyarakat dalam berakses keuangan.

Program KUR, tambah Azrul, sudah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya, tapi menurut penilaiannya belum maksimal. Terbukti, banyak masyarakat yang hingga saat ini belum banyak mengakses KUR tersebut. Dalam kajian MEK, banyak faktor yang menyebabkan KUR tidak banyak terserap secara komperehensif di masyarakat diantaranya adalah sosialisasi, regulasi KUR dan kesadaran masyarakat yang minim untuk menggerakkan sektor riil dengan KUR.

Terkait dengan itulah, Sekum MEK tersebut, mengajak kepada pemerintah untuk bersama-sama dalam mengembangkan penyaluran KUR. “Muhammadiyah dengan segala infrastrukturnya yang ada selama ini bisa diajak bermitra oleh pemerintah dalam penyaluran KUR,” ujar Azzrul.

Potensi KUR untuk warga Muhammadiyah sangat besar apalagi saat ini Muhammadiyah telah membangun Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) dari ranting hingga pusat yang tersebar dari semua provinsi. Belum lagi keberadaan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang rata rata memiliki inkubator bisnis sangat relevan untuk digerakkan untuk pendampingan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Maka, kata Azrul, sangat tepat jika pemerintah dan bank pelaksana KUR membangun kemitraan dengan Muhammadiyah.

Untuk mengkaji potensi dan manfaat KUR untuk menumbuhkembangkan sektor riil, Azrul menegaskan akan meminta tim kebijakan ekonomi MEK untuk membuat rekomendasi yang bisa dijadikan masukkan para stakeholder dalam meningkatkan program KUR. (Agus Yuliawan – ed. Nisa)

 

 

Exit mobile version