A Aziz Alimul Hidayat; Mengawal PTM Berkemajuan

A Aziz Alimul Hidayat; Mengawal PTM Berkemajuan

Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang berlangsung di Makassar 3-7 Agustus 2015 salah satunya merekomendasikan membangun masyarakat ilmu dengan mengajak Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) untuk menjadi center of excellence yang berbasis sustainability dan center of technopreneurship dalam bentuk universitas riset. Masyarakat ilmu yang dibangun adalah masyarakat yang cinta terhadap ilmu pengetahuan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk manusia atau dikenal dengan masyarakat berperadaban tinggi. Rekomendasi tersebut adalah untuk menjawab isu strategis tentang keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan, yang tentu menjadi solusi bagi Indonesia berkemajuan. Rekomendasi tersebut tidaklah mudah untuk implementasikan untuk bangsa, namun Muhammadiyah dengan kekuatan yang dimiliki yaitu dengan memiliki 172 Perguruan Tinggi dalam bentuk Universitas, Institut, Politeknik, Sekolah Tinggi, dan Akademi yang tersebar di seluruh Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri. Persoalannya adalah keberadaan PTM khususnya bentuk Universitas yang belum merata semua ibukota Provinsi di Indonesia, hal tersebut seiring dengan bertambahnya jumlah provinsi di Indonesia akibat pemekaran wilayah, seperti Denpasar, Bandung, Serang, Samarinda, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, dan lain sebagainya, namun upaya implementasi rekomendasi tersebut tidaklah hal yang bersifat instan, namun sudah disiapkan dalam visi muhammadiyah abad ke-2.

PTM sebagai Center of Excellence
Center of excellence adalah salah satu pilar penting bagi PTM untuk membagun masyarakat ilmu, ini sudah mulai di jalankan oleh Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah dengan melakukan pemetaan bagi PTM untuk memiliki pusat keunggulan masing-masing. Sebagai wujud nyata dari center of excellence dari PTM adalah telah disiapkan sumber daya manusia yang unggul di masing-masing PTM, memiliki standar dan proses kinerja yang unggul, sebagai pusat rujukan bagi permasalahan organisasi dan bangsa, dan tentunya budaya organisasi yang unggul, salah satunya telah memiliki tradisi dan budaya akademik.
Kekuatan PTM sebagai center of excellence tampak jelas dan dapat dilihat dari kualitas PTM di Indonesia, ada beberapa PTM yang memiliki reputasi unggul dengan terakreditasinya oleh BAN-PT pada institusi, seperti dua PTM dengan akreditasi A dengan daya saing Internasional, adalah UM Malang, dan UM Yogyakarta, PTM dengan akreditasi B dengan daya saing nasional, seperti UM Surabaya, UM Jakarta, UM Surakarta, UM Makassar, Uhamka, UM Jember, UM Ponorogo, UMSU, UM Bengkulu, UM Magelang, UM Palembang, UM Pare-pare, UM Purwokerto, UM Sidoarjo, UM Tangerang dan lainnya, seperti Sekolah Tinggi maupun Akademi.

Selain modal PTM dengan kualitas yang unggul, di berbagai PTM juga telah memiliki keunggulan bersaing sebagai Universitas, karena proses penyelenggaraan PTM selalu berpijak pada empat pilar mutu, di antaranya customer satisfaction (mengedepankan kepuasan pelanggan), efficieny dan productivity (menjalankan prinsip efisien dan produktif), continuous improvement (perbaikan/pengembangan terus-menerus), dan community acknowledment (diterima dan diakui oleh masyarakat).

Sehingga wujud dari pusat keunggulan universitas, adalah dihasilkannya produk sumber daya manusia (lulusan) yang unggul dan profesional, melalui pemetaan keunggulan masing-masing PTM dengan bersinergi dengan dunia industri dan job market serta percepatan internasionalisasi PTM dalam menuju word class university maka PTM berkemajuan secara cepat terwujud, yang saat ini sudah di inisiasi oleh PTM dengan indikator bertambahnya mahasiswa asing dari tahun ke tahun untuk studi di PTM, reputasi karya akademik di tingkat internasional serta jaringan kerjasama PTM dengan berbagai lembaga/institusi di tingkat internasional sekaligus sebagai anggota asosiasi Perguruan Tinggi di tingkat internasional.
 
PTM sebagai Center of techno­preneurship
Center of Technopreneurship merupakan pusat dalam penciptaan proses dan pebentukan usaha baru dengan menggunakan teknologi sebagai dasarnya, dengan tujuan menciptakan produk dan inovasi sekaligus memposisikan teknologi sebagai salah satu faktor dalam mengembangkan ekonomi adalah konsep kedua dalam menuju PTM berkemajuan, wujud PTM sebagai center of technopreneurship sudah mulai dijalankan, hal tersebut tampak beberapa PT sudah diarahkan kepada universitas riset, sebagai indikatornya jumlah program studi dan mahasiswa setingkat S2/S3 lebih banyak, penambahan dan pemerataan jumlah PTM khususnya pada ibukota provinsi serta memperbanyak program studi pada pascasarjana di PTM. Selain itu banyaknya pusat studi, kajian atau pusat penelitian yang semakin berkembang dan produk-produk riset sudah dapat manfaatkan oleh dunia industri dan market. Hal tersebut sudah mulai dipetakan melalui strategi PTM dengan melakukan klasterisasi pusat keunggulan, seperti pusat penelitian di bidang ketahanan pangan, energi, kesehatan, teknologi transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, pertahanan dan keamanan dan material, serta pusat kajian ilmu sosial dan kajian Al islam dan Kemuhammadiyahan.

Sebagai Perguruan tinggi yang mandiri yang telah lama memiliki konsep sebagai Universitas Holding tentu selalu berupaya melakukan integrasi konsep bisnis dengan pendidikan, yang mana unit usaha yang dihasilkan oleh PTM dapat memberikan kontribusi secara finansial untuk membantu pengembangan catur darma perguruan tinggi, hal tersebut telah dilakukan oleh berbagai PTM, sehingga saat ini telah banyak unit-unit bisnis yang di kelola oleh PTM.

Dua konsep tersebut kini telah mulai dan bahkan sudah diimplementasikan oleh berbagai PTM, yang tentu tidak dijalankan secara tiba-tiba, akan tetapi melalui proses yang panjang dalam membangun kultur akademik, yang tentu tidak lepas dari spirit pendiri Muhammadiyah sejak sebelum berdirinya Negara Indonesia.•
______________________
A Aziz Alimul Hidayat, Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Exit mobile version