SURABAYA,- Muhammadiyah sebagai organisasi Tajdid tetap menghargai tajdid perorangan, meski tajdid tersebut berbeda dengan keputusan tarjih. Ini diungkapkan Ketua Majelis Tarjih dan Tajdidi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Pof Dr Syamsul Anwar MA dalam Rapat Kerja Tingkat Pusat Majelis Tarjih PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (30/1).
Meski menghargai ijtihad seseorang, jangan sampai pendapatnya dibawa ke publik. Misalnya pendapatnya tentang sholat berbeda dengan keputusan tarjih, janganlah pendapatnya dibawa ke lingkungan masjid Muhammadiyah. “Jika di rumah, silahkan menggunakan hasil tajdidnya sendiri,” katanya sambil menambahkan bahwa masjid Muhammadiyah tetap menggunakan keputusan tarjih untuk kemaslahatan.
Ini berlaku juga untuk pendapat Ketua Majelis Tarjih, jika pendapatnya berbeda dengan keputusan tarjih jangan dipakai di masjid Muhammadiyah, jangan dibawa ke publik Muhammadiyah. “Saya akan mempraktekkan di kala sendiri, jika pendapat saya berbeda dengan keputusan Majelis Tarjih,” katanya. (le/gsh).