YOGYAKARTA — Untuk keenam kalinya KUI (kantor Urusan Internasional) UAD menyelenggarakan “The 6th Internasional Day. Menurut Dessy Kamila sari dari staf Kemahasiswaan KUI UAD menyatakan “ Kegiatan tahunan ini dimaksudkan agar semua mahasiswa asing dapat bertemu dan berinteraksi dalam satu wadah dan waktu yang sama.”
Tema yang diangkat dalam acara ini adalah “Celebrating Our Similarities Embracing Our Difference”, dengan alas an bahwa jumlah mahasiswa Internasional yang ada di UAD makin banyak dan berfariasi. Sebut saja mahasiswa yang berasal dari China (terbanyak di Yogyakarta), Thailand, Malaysia, Korea Selatan, Timor Leste, Yaman, Ukraina, dan lain-lain. Disamping itu juga mengundang mahasiswa asing yang ada di Yogyakarta dan staf kantor urusan dari Universitas Internasional lain di Yogyakarta. Dalam kegiatan ini hadir juga mahasiswa dari Turki, Nepal, China dan Nepal yang disatukan lewat cita rasa masakan, penampilan seni dan budaya.
Untuk menu utama dalam lomba memasak kali ini, semua mahasiswa local maupun Internasional wajib menyajikan menu masakan Indonesia yang berbahan dasar dari temped an tahu. Mereka juga boleh menampilkan keanekaragaman kuliner dari Negara asalnya (asing) dalam festival kulinernya.
Semua peserta dan pengunjung dapat merasakan aneka hidangan yang disediakan gratis dengan cara menukarkan kupon yang diberikan panitia. Perbedaan cita rasa dan bahan dasar tidak menjadi masalah, bahkan dapat dijadikan ajang diskusi, pertukaran budaya masak dari mahasiswa local maupun internasional, sehingga makin memperkenalkan masakan tahu tempe dalam bentuk masakan yang beranekaragam. Dalam acara kuliner ini setiap kelompok peserta wajib menyediakan 150 porsi masakan. Masing-masing dapat menampilkan pula 3 jenis masakan mereka dengan menyediakan 50 porsi.
Untuk lomba memasak tahu dan tempe ala Indonesia dinyatakan sebagai pemenang 1 dan 2 adalah kelompok mahasiswa Thailand dan untuk pemenang ke 3 adalah kelompk mahasiswa China. Pemenang ini ditentukan dengan perolehan banyaknya kupon yang terkumpul , kekompakan, kekreatifan dan terbaik kondisinya.
Selain acara masak tahu dan tempe ala Indonesia, mahasiswa asing juga diharapkan dapat memperkenalkan budayanya melalui tarian, music dan nyanyian. Pengunjung juga disediakan tempat foto yang menarik dengan dua spanduk besar bertuliskan logo Internasional Day dipintu masuk ruang acara. Bahkan panitia juga menyediakan pakaian tradisional China dan Korea Selatan yang bisa digunakan gratis untuk berfoto oleh para pengujung.
Di akhir acara, Ida Puspita, M.A. Res. Selaku Kepala KUI UAD menyatakan “internsioanal Day di UAD tahun ini juga mengundang beberapa Universitas di Yogyakarta yang memiliki mahasiswa asing untuk berpartisipasi sebagai peserta dan juga tamu undangan. Dengan demikian diharapkan mahasiswa asing di Yogyakarta dapat berbaur dan melebur dan sekaligus dapat memperkenalkan budaya Indonesia nantinya,” (Yunus Hanis Syam-im)