YOGYAKARTA –– “Selama rakyat masih menderita, tidak ada kata istirahat,” kalimat inspiratif yang didegung-dengungkan oleh Alm. Said Tuhuleley tempo hari, selalu menjadi spirit bagi segenap anggota Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Hal ini pula yang terlihat dalam serangkaian acara Pengajian Inspiratif Triwulanan dengan tema “Pengembangan Usaha Rakyat” pada Minggu (31/1) lalu.
Ratusan para binaan dari berbagai kelompok binaan itu duduk lesehan menikmati keseruan dan kebersamaan, bersatu dengan penuh kemesraan dan canda tawa. Di bagian belakang, belasan difabel berkursi roda berbaris rapi sambil sesekali bercanda dengan teman di sebelahnya. Beberapa fasilitator MPM ikut nimbrung di antara kerumunan para difabel, tukang becak, pedagang asongan, pelaku UKM, dan lain-lain. Fasilitator juga menjadi penerjemah bahasa isyarat bagi binaan difabel tunarungu. Sementara di luar ruangan, berlangsung display puluhan produk Usaha Kecil Menengah (UKM) dari para binaan MPM, serta pemeriksaan dan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh binaan yang hadir.
Acara yang bertempat di aula Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jl. K.H. Ahmad Dahlan, 103, Yogyakarta itu memiliki beberapa agenda. Di antaranya adalah pelepasan lima anggota binaan dari MPM PP Muhammadiyah untuk menunaikan ibadah umrah. Adalah Bapak Simponiarto dari binaan difabel tuna daksa, Ibu Siti Mutalikhah yang mewakili pedagang asongan, Ananda Novi dari dampingan difabel tuna netra Banjarnegara, Ibu Wagiyem dan Rukmini dari kelompok Usaha Kecil Menengah. Kelima binaan tersebut memperoleh hadiah umrah berkat kerjasama MPM dengan Prof. M. Amin Rais, mantan ketua umum PP Muhammadiyah.
Dalam testimoni singkatnya, Bapak Simponiarto mengucapkan terima kasih dan berharap semoga ke depan, makin banyak para dampingan MPM yang diberangkatkan umrah. “Saya tidak pernah bermimpi sebelumnya untuk bisa melaksanakan ibadah umrah. Saya berharap kedepan Muhammadiyah lebih maju lagi dan bisa memberdayakan lebih banyak rakyat kecil seperti saya. Terima kasih untuk MPM,” ujar anggota binaan difabel Purworejo ini, membuat seisi ruangan dipenuhi suasana haru.
Hal serupa diungkapkan oleh Ibu Siti Mutalikhah. Dirinya tak bisa menyembunyikan gurat air mata bahagia dan haru. Sambil terisak, ia katakan, “Terima kasih kepada segenap hamba Allah yang telah memberi bantuan kepada kami untuk melaksanakan ibadah umrah. Doakan kami, dan kami berdoa semoga kita semua dimudahkan.”
Sementara itu, M. Nurul Yamin, selaku ketua MPM PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa sesuai dengan yang telah dijadwalkan, kelima anggota binaan ini akan segera diberangkatkan pada tanggal 12 Februari 2016. Dikatakannya, “Saat ini semuanya sedang dalam prosesi pengurusan pasport. Semuanya harus menjaga kesehatan. Kita doakan semoga yang lain juga bisa memperoleh kesempatan yang sama.” (M. Ridha Basri– Ed. Nisa)