KUDUS — Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Jawa Tengah mengadakan Muswil (Musyawarah Wilayah), beberapa waktu lalu, di kampus Stikes Aisyiyah Kudus. Hasil Muswil melahirkan Ketua PWM baru Drs H Tafsir, MAg dan Ummul Baroroh sebagai Ketua PWA Jateng.
Menurut Tafsir saat diwawancarai, ke depan akan ada perubahan-perubahan prioritas untuk lebih memajukan PWM Jateng. Menurutnya perubahan itu akan terus dikejar guna menegakkan ketiga pilar Muhammadiyah. Baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi.
Pada bidang pendidikan, kata Tafsir, PWM Jateng akan menambah satu majelis lagi yaitu Majelis Dikti (Pendidikan Tinggi). Hal ini dilakukan guna lebih memajukan PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) yang ada di Jateng. Setidaknya di Jateng ada 25 PTM. Harapannya dengan adanya majelis dikti di wilayah Jateng, PTM-PTM tersebut bisa dibimbing dan diberi pengarahan dengan maksimal dan nantinya bisa besar seperti UM Malang maupun seperti UM Yogyakarta. “Adanya majelis dikti Jateng ini bukan berarti PWM mengambil alih tugas dan fungsi utama majelis dikti Pimpinan Pusat Muhammadiyah, namun sebaliknya PWM ingin meringankan tugas dikti pusat dengan terjun langsung ke PTM-PTM yang ada,” terang Tafsir.
Langkah pertama untuk memajukan pendidikan di Jateng, lanjut Tafsir, adalah dengan membuat branding baru pada PTM-PTM itu agar lebih menjual dan memunculkan ciri khas yang kompetitif. Dengan branding yang baik, maka PTM-PTM di Jateng siap bersaing dan akan lebih maju lagi. “Langkah seperti ini juga akan kami terapkan untuk memajukan bidang kesehatan dan ekonomi di Jateng,” kata Tafsir.
Muswil PWM Jateng kali ini mengambil tema “Dakwah Pencerahan Munuju Jawa Tengah yang Berkemajuan”. Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir, MSi dalam sambutannya pada acara itu, bahwa tema tersebut merupakan bagian komitmen besar Muhammadiyah untuk tampil terus menerus mencerahkan kehidupan bangsa. Komitmen besar ini harus terus dibuktikan oleh Muhammadiyah dengan gerakan atau amal praksis nyata. Tidak hanya sekadar ucapan dan wacana saja, tetapi harus dibuktikan dengan wujud gerakan praksis yang konkrit.
Acara Muswil yang diselenggarakan selama tiga hari ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yang menarik dan menggembirakan. Menurut Drs Musman Tholib, penanggung jawab acara, kemeriahan Muswil kali ini sudah terlihat sejak acara pra muswil beberapa hari sebelum muswil berlangsung. Mulai dari seminar yang diadakan di berbagai PTM di Jateng, lomba kesenian tapak suci dan gerak jalan yang diikuti oleh pelajar SD, SMP, dan SMA Muhammadiyah sederajat, serta pawai ta’aruf dengan 50 kendaraan berhias. Puncaknya adalah diadakannya pagelaran wayang kulit enam dalang sekaligus dengan lakon Jimat Jamus Kalimashada. “Semua dalang yang tampil adalah aktivis Muhammadiyah, dan ini merupakan bagian dakwah kultural Muhammadiyah,” jelas Musman.
Muswil Jateng yang digelar di kota Kudus menghasilkan kepemimpinan baru. Terpilih 13 formatur sebagai berikut: Tafsir (1.046), Dailamy (909), Suparman Syukur (880), Rozihan (857), Ari Anshori (835), Fattah Santoso (821), Hasan Asyari Ulama’i (710), Yusuf Suyono (707), Masrukhi (641), Ali Muhson (636), Bisyron Muhtar (633), Musman Tholib (626), Yazid Jamil (571). Peraih suara terbanyak, Tafsir, ditetapkan sebagai Ketua PWM Jateng periode 2015-2020.• (gsh-ed.nisa)