SORONG — Muhammadiyah Papua Barat akan tetap fokus pada dakwah di bidang pendidikan pasca Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-2 Muhammadiyah Papua Barat. Muswil Muhammadiyah Papua Barat digelar di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sorong, beberapa waktu lalu. Satu dari 3 perguruan tinggi Muhammadiyah yang ada di Papua Barat yang pertumbuhannya luar biasa.
Muswil selain menentukan langkah strategis Muhammadiyah Papua Barat juga untuk memilih kepengurusan PWM Papua Barat pasca Muktamar 47 di Makassar. Selain itu, Muswil yang bertema sentral meneguhkan Muhammadiyah Papua Barat sebagai gerakan pencerahan menuju Papua Barat yang berkemajuan ini juga sebagai syiar organisasi.
Acara pembukaan bertempat di Sportorium Kampus Biru STKIP Muhammadiyah Sorong Jalan KH Ahmad Dahlan, Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Tak kurang dari 500-an peserta dari 9 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Wilayah PWM Papua Barat serta undangan yang menghadiri acara pembukaan tersebut. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari.
Hadir dalam pembukaan Musywil tersebut Ketua PP Muhammadiyah Drs HA Dahlan Rais, MHum, Unsur PWM Papua Barat H. Nafrul Hutapea, Ketua PDM Kab. Sorong H Manut Pratikno, S. Pd., Bupati Sorong DR. Stefanus Malak, MSi, Ketua Harian STKIP Muhammadiyah Sorong Drs H Nursono Sidiq, Ketua STKIP Muhammadiyah Sorong Drs H Rustamadji, MSi, Rektor UMS Sorong DR H Hermanto Suaeb, MM, Ketua MUI Kabupaten Sorong H A Anderson Miage, MPdI. Serta beberapa unsur Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Papua Barat.
Dalam sambutannya Ketua PP Muhammadiyah A Dahlan Rais berpesan bahwa Muswil bukanlah sarana untuk berebut kekuasaan apalagi sarana memperjuangkan kepentingan kelompok. Muswil adalah sarana penyatuan amal shalih, menyatukan berbagai perbedaan dan juga sarana menunaikan amanah. “Perlu kita ketahui bahwa di dalam Muswil ini tidak ada yang namanya mencalonkan diri menjadi pimpinan, yang ada adalah adanya usulan dari anggota yang di bawah berdasarkan kriteria tertentu dan yang bersangkutan siap menjalankan amanah untuk menjadi imamah/pimpinan dalam organisasi Muhammadiyah,” tegasnya.
Dalam pembukaan kegiatan Muswil ini, Tapak Suci Putera Muhammadiyah Sorong Raya memeriahkan acara dengan berbagai atraksi dan penampilan untuk menyukseskan rangkaian acara pembukaan Muswil. Para kader dan siswa Tapak Suci memberikan kontribusi dengan berpartisipasi mulai dari pawai ta’aruf jelang Muswil, penampilan jurus ganda serta tunggal baku IPSI, melompati rintangan lingkar api hingga pengamanan kegiatan dengan berkoordinasi komponen terkait.
Muswil memilih 11 orang formatur untuk menentukan kepemimpinan PWM Papua Barat periode 2015-2020. Kesebelas orang terpilih adalah: H Ir Eko Tafiv Muryanto, MT, Dr Ir H Mulyadi Djaya, MSi, H Manut Pratikno, SPd, Drs H Mungawan, Budi Sunarso, MMPd, Drs H Satijan, H Musliman, SSos, Drs H Nursono Sidiq, MPd, H Kamaluddin, SS, MM, Sirajuddin, SH, dan Drs H Muh Ali, MM. Formatur memilih Dr Ir H Mulyadi Djaya, MSi menjadi Ketua PWM dan telah disahkan di Muswil.• (eff)