Pola Asuh Remaja Generasi Y dan Z

Pola Asuh Remaja Generasi Y dan Z

“Didiklah anakmu dengan sungguh-sungguh, karena ia akan hidup di sebuah masa  selain zamanmu.”

Melihat gaya dan ulah remaja masa sekarang, baik yang terekam dalam catatan media maupun tidak, orangtua sepantasnya membaca kembali mahfudzat (kata mutiara) yang katanya dari Khalifah Ali Bin Thalib di atas.
Orangtua masa sekarang bisa jadi tidak pernah menyangka perubahan zaman akan datang sebegitu tiba-tiba. Keluhan pada kelakuan remaja masa sekarang jamak terjadi di sembarang forum. Mulai dari kelompok pengajian ibu, rapat RT, forum wali wali murid, sampai pada forum seminar yang serius.

Remaja era sekarang yang juga disebut sebagai generasi Ydan Z adalah remaja yang benar-benar berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi Y & Z adalah remaja yang tumbuh bukan lagi dalam asuhan cahaya rembulan. Tapi tumbuh dalam dekapan internet, gadget, dan adroid. Tumbuh dalam dunia yang tidak mempunyai sekat.
Pada umumnya, para orangtua cenderung membandingkan kelakuan mereka di masa remaja, dengan kelakuan remaja masa sekarang. Sudah barang tentu, perbandingan seperti itu cenderung tidak adil.

Tantangan zaman di kala orangtua masa sekarang tumbuh meremaja jelas sangat berbeda dengan masa sekarang. Pada masa lalu, siaran televisi hanya ada satu stasiun. Yaitu TVRI yang semua isinya sudah terkontrol dengan “sangat baik”. Semua berisi kabar yang menggembirakan dan menyenangkan. Semua yang ditayangkan terasa layak ditonton bahkan ditiru.

Pada masa sekarang, saluran TV yang bisa dilihat sudah tidak bisa dihitung lagi. Sedangkan isi siarannya juga selengkap isi dunia. Ada ceramah agama, ada pula siraman ruhani, namun ada pula berita tentang tawuran pelajar, perselingkuhan artis, sampai sinetron dan film yang meracuni serta membodohkan pemikiran.

Gaya hidup artis idola yang entah berkiblat pada budaya mana setiap hari muncul di hadapan kita. Dunia mimpi, khayalan, dan dunia nyata semua berbaur dalam dunia televisi masa sekarang. Semua berbaur sehingga sulit dibedakan dan dicerna akal anak remaja. Jangankan anak remaja yang sudah tua juga banyak yang masih terpedaya.

Dunia televisi dapat dikatakan belum seberapa. Masih ada lagi jaringan internet yang menyatukan semua budaya dan membuka semua isi dunia secara nyata.

Ketika kita masih remaja, selepas pulang dari sekolah pilihan yang ada hanya ada tiga. Mengaji, tidur, atau bermain di sawah. Semuanya pilihan aman dipilih. Remaja sekarang mempunyai pilihan yang tidak terbatas. Saat membuka internet ada pilihan, mau masuk situs ilmu pengetahuan atau situs porno.

Ketika kita remaja guru tatakrama hanya ada dua. Guru di sekolah dan anggota keluarga yang ada di rumah. Anak remaja sekarang mempunyai guru tambahan, yaitu para artis di sinetron. Oleh karena itu di pelosok pucuk gunung kita juga akan banyak menjumpai anak remaja yang bercakap lu-gue model ABG ibu kota.

Jelang pergantian tahun baru maupun jelang pertengahan Februari, gaya remaja di seluruh dunia masa sekarang  akan relatif seragam. Pesta terompet untuk tahun baru dan pesta coklat dan warna pink untuk pertengahan Februari. Dan pada bulan juni sampai agustus beberapa Pengadilan Agama akan kembali banyak menggelar sidang dispensasi nikah untuk calon pengantin di bawah umur.

Walau begitu, anak remaja masa sekarang dan anak remaja zaman dahulu tetaplah sama. Mereka adalah generasi yang memiliki energi, semangat, dan rasa ingin tahu yang melimpah. Mereka adalah generasi yang sedang dalam proses mencari pengakuan dan jatidiri. Mereka itu adalah generasi yang sedang tumbuh yang penuh kreativitas.

Akan jadi apa mereka nantinya adalah tergantung petunjuk arah yang mereka dapat dalam perjalanannya itu. Tugas orangtua adalah menyediakan semua rambu yang mereka butuhkan.

Tentu saja, rambu jalan yang dibutuhkan gerobak sapi yang melaju di jalan tanah berbatu tidak akan sama persis dengan rambu jalan yang dibutuhkan mobil balap yang melaju di jalan beraspal mulus. Bagi orangtua, hanya mengeluh atau  mengutuk zaman jelas tidaklah cukup.• [isma]

Exit mobile version