• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Menumbuhkan Kader Penerus Perjuangan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
7 Februari, 2016
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
5
Menumbuhkan Kader Penerus Perjuangan
Share

Suatu kali seorang tokoh berat Muhammadiyah menyatakan pada saya, bahwa dia sudah tidak punya anak lagi. Ternyata yang dia maksudkan adalah sekalipun ia punya 5 orang anak dan semuanya jadi sarjana, tetapi tidak satu pun yang kenal Muhammadiyah. Apalagi mau menjadi aktivis Muhammadiyah.

Padahal sang tokoh Muhammadiyah itu siang malam seolah kekurangan waktu mengurusi dan memimpin Muhammadiyah di daerah dan wilayahnya. Ini mungkin agak mirip dengan sikap sebagian kiai pimpinan pesantren yang  siang malam memikirkan pesantrennya tetapi tidak ada satu anak pun yang dapat meneruskan pesantrennya karena tidak punya ilmu untuk itu.
Tidak satupun anak sang kiai yang mampu membaca kitab, sementara pengetahuan bahasa Arabnya nol dan tidak mampu membaca Al-Qur’an dengan benar. Ini karena tidak satupun anak kiai tersebut yang belajar di pesantrennya maupun belajar di pesantren lain. Sang kiai menyekolahkan semua anaknya di sekolah umum.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Ini mirip sebagian tokoh dan kader Muhammadiyah kita. Mereka  memilih menyekolahkan anak-anaknya  di sekolah non Muhammadiyah. Malah acapkali kita saksikan sebagian tokoh dan kader Muhammadiyah baru menyekolahkan anaknya di sekolah Muhammadiyah setelah ditolak ke sana ke mari. Jadi sekolah Muhammadiyah hanya tempat pelipur lara sehingga sikap seperti ini sebenarnya merupakan peremehan terhadap diri sendiri.

Seringkali kita lihat fenomena seperti ini. Apakah mereka yakin dengan apa yang diperjuangkan. Apakah mereka cinta dengan apa yang diperjuangkan. Jangan-jangan sang kiai dan sang tokoh Muhammadiyah itu sesungguhnya tidak yakin dengan apa yang mereka perjuangkan. Tidak yakin atau kurang yakin dengan misi agung yang ada di pundaknya.

Ini mungkin juga karena sebagian pimpinan Muhammadiyah menderita penyakit rendah diri atau inferiority complex. Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk bersikap rendah diri (kompleks inferioritas)  maupun bersikap jumawa dan percaya diri berlebihan (kompleks superioritas).   Sehingga tidak mau menyekolahkan anaknya di sekolah Muhammadiyah dan tidak mampu melahirkan kader-kader penerus.

Padahal ada ratusan ribu murid dan mahasiswa yang tidak tertampung di sekolah dan universitas negeri, ditampung dan dididik di ribuan SD, SMP dan SLTA serta ratusan perguruan tinggi Muhammadiyah. Ini harusnya  tidak membuat kita rendah diri untuk menyekolahkan dan mengkader generasi penerus pada pendidikan Muhammadiyah.

Bukan hanya itu, setiap hari ada ribuan anggota masyarakat yang sakit yang datang ke rumah sakit atau klinik Muhammadiyah yang jumlahnya ratusan dan mendapat layanan kesehatan yang cukup memadai. Dan ada ribuan anak yatim-piatu yang diasuh di ratusan panti asuh yatim Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah  Ini mestinya menambah keyakinan agungnya perjuangan dan semangat untuk melahirkan kader-kader baru Muhammadiyah.• (e)

Tags: amin raisgenerasi peneruskadermuhammadiyahParentingPola Asuhwacanawawasan
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Kepala Desa di Pulau Terluar, KaderMu Ini Raih Gelar Magister di UM Bengkulu
Berita

Kepala Desa di Pulau Terluar, KaderMu Ini Raih Gelar Magister di UM Bengkulu

3 Juli, 2024
Next Post
Salam

Indahnya Bertegur Sapa

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In