MALANG — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kedatangan tamu dari SMA asal Thailand, Latyouwityakhom. Beserta kepala sekolah, staf pengajar, dan beberapa murid, rombongan berjumlah 12 orang ini menjajaki kerjasama dengan UMM.
Dekan FKIP UMM, Dr Poncojari Wahyono MKes menyebut, kunjungan ini sekaligus menjajaki kerjasama antara fakultas dengan sekolah asal Thailand ini. “Ini sekaligus memperluas kerjasama kita dengan sekolah maupun universitas di luar negeri,” ujar Ponco saat ditemui di kantornya, Jumat (12/2).
Kerjasama dengan sekolah ini juga memberikan peluang lulusan Latyouwityakhom bisa melanjutkan kuliah di UMM, khususnya di FKIP. “Dari UMM sendiri juga dapat mengirimkan mahasiswanya untuk magang di luar negeri yang sampai saat ini sudah dua tahun berjalan,” katanya.
Ia menyebut, FKIP UMM saat ini bekerjasama dengan tiga sekolah yang ada di Malaysia dan Singapura. Kerjasama dengan sekolah asal Thailand akan melengkapi kerjasama yang sudah dimiliki sebelumnya. “Ini kan juga menyiapkan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang sudah berlangsung. Kalau peluang di negara lain lebih besar, ya kenapa tidak. Kita mulai dari negara-negara di Asean dulu,” tutur Ponco.
Selain dihadiri jajaran dekanat, kunjungan ini juga dihadiri staf pengajar dan beberapa siswa dari SMA Negeri 9 Malang. Ponco mengatakan, kehadiran SMA Negeri 9 Malang ini selain karena FKIP UMM sudah bekerjasama dengan sekolah tersebut, juga karena sekolah ini merupakan sister school dari sekolah Latyouwityakhom. “Kedatangan mereka ke Malang saat ini juga melakukan pertukaran dengan siswa SMA Negeri 9,” ujarnya.
Ponco berharap, akan semakin banyak kerjasama-kerjasama yang dibangun dari FKIP baik dari dalam maupun luar negeri. “Ini untuk meningkatkan mutu lulusan kita nanti agar mampu bersaing di era MEA saat ini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Latyouwityakhom, Mr Arun Rungraeng menyebut, kunjungannya ke UMM karena kampus ini bagus dalam mengajarkan budaya dan bahasa Indonesia. “Kami ingin belajar budaya, bahasa, dan pendidikan di Indonesia melalui UMM,” ungkapnya.
Ia juga senang dan memuji banyak mahasiswa Thailand yang berkuliah dan berprestasi di UMM. “Mereka sudah fasih berbahasa baik Indonesia maupun Inggris di sini. Ini benar-benar menggembirakan,” kata Arun.
FKIP UMM saat ini memiliki kerjasama di lebih dari 70 sekolah di Malang mulai SD hingga SMA. Selain kerjasama dalam bentuk magang di sekolah-sekolah baik dalam maupun luar negeri, FKIP kerap mengirim dosen-dosennya ke Sekolah Indonesia di luar negeri, seperti Bangkok dan Kuala Lumpur untuk mengajar siswa-siswa disana ataupun guru-gurunya. Beberapa mahasiswa FKIP juga dikirim ke perguruan tinggi di Tiongkok untuk melakukan student exchange. (Humas UMM)