• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Desember 21, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Agus Purwanto; Kemunduran Sains di Dunia Islam Karena Faktor Theologis

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
15 Februari, 2016
in Berita, Dinamika persyarikatan
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Agus Purwanto; Kemunduran Sains di Dunia Islam Karena Faktor Theologis
Share

YOGYAKARTA — Tidak dipungkiri bahwa kemajuan suatu bangsa sangat tergantung pada penguasaan sains dan teknologi. Bagi bangsa yang tidak menguasai dan tidak menaruh perhatian pada ranah ilmu filsafat, sains, dan teknologi, maka bisa dipastikan negara itu akan terpuruk dan tak mampu bersaing di kancah global. Bercermin pada inspirasi al-Quran, seharusnya umat Islam menjadi umat yang paling maju dalam ranah sains dan teknologi. Hal ini dikemukakan oleh Agus Purwanto, D.Sc., penulis buku Nalar Ayat-Ayat Semesta dalam Seminar Pendidikan Nasional Menjadikan Al-Quran sebagai Sumber Sains, bertempat di auditorium kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan Yogakarta, pada Minggu (14/02/2016).

Saat ini pemahaman umat islam tereduksi hanya pada masalah fikih dan tasawuf. Padahal menurut penggagas pesantren sains ini, setelah melakukan perhitungan dengan melibatkan dua mahasiswanya, ditemukan fakta yang sangat mencengangkan. Bahwa jumlah ayat al-Quran yang berbicara tentang sains atau ayat kauniyah lebih dari 800 ayat. Sementara ayat-ayat yang membahas tentang fikih hanya sekitar 150 ayat. “Dikarenakan terlalu banyak menghabiskan waktu membahas fikih, kita jarang bahkan tidak pernah berpikir untuk membuat pesawat, kereta api, dan lain-lain. Kita belum berpikir tentang kenderaan di bulan karena masih sibuk memperdebatkan permasalahan awal bulan, sampai berabad-abad,” ujarnya berseloroh.

Baca Juga

Santri MBS Al Islam Bancar Ikuti Asesmen Sains Muhammadiyah

Al-Qur’an dan Sains

“Kalau kita mau eksis, maka mau tidak mau harus mempertimbangkan sains. Harus diakui dunia Islam secara umum anti ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan karena negara itu miskin, tapi karena problem theologis. Negara kaya tapi tidak diarahkan ke pengembangan sains dan teknologi. Problem dunia Islam tidak ambil bagian karena pemahaman keagamaan, sehingga harus didekati dengan pendekatan theologis,” ujar dosen ITS ini mengawali sesi seminar yang diikuti oleh lebih dri 250 peserta.

Menurutnya, rendahnya perhatian umat Islam pada ranah sains bisa dilihat dari biaya riset dari negara-negara muslim. “Perbandingannya adalah tujuah negara muslim setara dengan satu negara kecil di Eropa,” katanya sambil menyebut data. Indikasi lainnya bahwa pemenang nobel dari dunia Islam hanya berjumlah satu orang, yaitu Abdussalam, itu pun dari warga Ahmadiyah Pakistan. Abdussalam sendiri dibesarkan dan mengembangkan penelitian dan karirnya di negara Inggris, bukan di Pakistan.

Di Indonesia sendiri, perhatian pada ranah sains sedemikian rendah. Dalam hal jumlah publikasi internasional dosen di 127 Universitas di Indonesia setara dengan satu Universitas Kebangsaan Malaysia. “Di Indonesia jumlah doktor dalam bidang fisika teori tidak lebih dari 20 orang, sementara lebih spesifik dalam bidang sains fundamental hanya sekita 3 orang saja,” kata anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini. (Ridha)

Tags: Agus PurwantoDunia IslamfeaturedsainsTheologis
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Santri MBS Al Islam Bancar Ikuti Asesmen Sains Muhammadiyah
Berita

Santri MBS Al Islam Bancar Ikuti Asesmen Sains Muhammadiyah

5 Agustus, 2023
Al-Qur’an dan Sains
Opini

Al-Qur’an dan Sains

4 Agustus, 2023
Tragedi Srebrenitsa 1995
Dunia Islam

Islamofobia dan Tragedi Srebrenitsa 1995

19 Juli, 2023
Next Post
Gedung PP Muhammadiyah Jadi Saksi Jogja Gumregah Tolak Revisi UU KPK

Gedung PP Muhammadiyah Jadi Saksi Jogja Gumregah Tolak Revisi UU KPK

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In