YOGYAKARTA –– Mengisi amanat Pembukaan Musyawarah Daerah Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu sore (13/2/2016), Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, menegaskan bahwa Muhammadiyah berperan sebagai mitra bagi pemerintah dalam membangun daerah. Dirinya mengakui semua prestasi, kontribusi, dan jasa yang telah ditorehkan oleh Persyarikatan Muhammadiyah, terutama di kota Yogyakarta sebagai kota kelahiran Muhammadiyah. Atas dasar itu, bapak walikota meminta Muhammadiyah tetap konsisten dalam peran-peran strategis yang sudah dilakukan selama ini.
“Nama Muhammadiyah diidentikkan dengan Kota Yogyakarta, karena memang Muhammadiyah lahir di Kota Yogyakarta. Sehingga disebut juga bahwa Yogyakarta adalah ibukotanya Muhammadiyah. Oleh karena itu, di kota kelahiran Muhammadiyah ini mari kita wujudkan kota yang nyaman untuk dihuni dan dikunjungi,” ujarnya di hadapan para peserta Musyda. Senada, M. Isnawan yang mewakili PWM DIY juga mengamini statemen bapak walikota bahwa Muhamamdiyah sebagai mitra utama pemerintah. Dikatakannya, “Muhammadiyah itu seperti negara dalam negara. Apa yang dilakukan oeh negara, juga dikerjakan oleh Muhammadiyah,” ujarnya berseloroh.
Di bagian lain, walikota yang juga kader Muhamamdiyah ini mengharapkan supaya Musyda kali ini bisa berlangsung lancar. Sesuai dengan tema, Musyda menjadi ajang untuk menyatukan niat dan tekad. Termasuk niat dan tekad dalam membangun kota Yogyakarta. Dikatakannya, “Musyda itu kan musyawarah. Jadi, harus benar-benar musyawarah, serta untuk mempertanggungjawabkan kepada seluruh masyarakat. Ketua PDM itu diibaratkan sebagai walikotanya Muhammadiyah, PCM itu sebagai camat, dan PRM sebagai lurah. Sehingga semuanya harus bisa bersinergi dan bermitra dengan baik. Mari tunjukkan PDM Kota Yogyakarta sebagai contoh.”
Sementara itu, M. Isnawan dalam sambutannya mengharapkan supaya pelaksanaan musyda mengacu pada hasil muktamar dan musywil beberapa waktu yang lalu. Hal ini untuk merumuskan dan memudahkan gerak Muhammadiyah di era penuh tantangan, yang semakin hari semakin berat. Sosok yang juga menjabat sebagai wakil direktur RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta itu juga berpesan supaya Majelis Tarjih dan Tabligh PDM semakin giat dalam menyelenggarakan pengajian rutin di tingkat ranting guna menghindari kasus semisal Gafatar.
Pembukaan Musyda yang dihadiri oleh wakil ketua PWM DIY M. Isnawan, SE, M.Pd., Anggota DPD RI Drs. Afnan Hadikusumo, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Kanwil Kemenang Kota Yogyakarta, Camat Umbulharjo, Direktur Bank BDW, Anggota DPRD DIY, pimpinan PCM, pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah, rekan-rekan media itu dilangsungkan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Musyda yang mengetengahkan tema: “Satukan Niat, Bulatkan Tekad, menuju Kota Yogyakarta yang Berkemajuan” ini akan berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 13-14 Februari 2016. (Ridha)