Maraknya isu LGBT membuat khawatir semua pihak, apalagi dengan teknologi yang saat ini berkembang banyak jaringan membentuk komunitas LGBT. Hal ini pun dirasakan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Drs. H. Tafsir, M. Ag.
Drs. H. Tafsir, M. Ag, mengungkapkan bahwa ada ungkapan Arab yang mengatakan al haqqu bi la nidhomin yaghlibuh al baathilu bi nidhomin, kebenaran yang tak terorganisir dapat terkalahkan oleh kebatilan yang terorganisir. Ini tantangan agar kita mengorganisir diri dengan baik, termasuk Muhammadiyah. Kita juga harus meningkatkan kepedulian kepada anggota keluarga karena perilaku menyimpang bisa karena salah asuh atau salah gaul.
Lebih lanjut, Tafsir menjelaskan bahwa LGBT merupakan perilaku menyimpang, abnormal, yang dapat mengganggu kesehatan, fisik, mental, moral dan sosial. Adapun kampanye yang dilakukan LGBT saat ini dianggap berbahaya, apalagi anak-anak yang masih mudah terpengaruh bujuk rayu dan tidak mengerti apa akibat yang akan ditimbulkannya. Anak-anak bisa jadi belum tahu apa itu LGBT dan juga belum tahu jika itu adalah penyakit. “Namanya juga kampanye pasti akan mengajak dan mempengaruhi orang lain agar menerima, mendukung dan bergabung dengan mereka.Jangan sampai anak-anak salah asuh dan atau salah gaul. Di sinilah perlunya pengawasan, bimbingan dan kepedulian semua pihak kepada anak-anak kita. ” ungkap Tafsir.
“LGBT adalah penyakit. Namanya orang sakit ya harus disembuhkan, harus diobati setelah sebelumnya dicegah terlebih dahulu. Jadi LGBT bukan HAM tapi penyakit, mereka harus kita obati, kita bimbing dan luruskan agar tidak menyimpang dan salah gaul,” jelas Tafsir saat dihubungi suaramuhammadiyah.com. (Nisa)