PARIAMAN — Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PD-PM) Kota Pariaman mengadakan dialog Madrasah Anti Korupsi (MAK) sekaligus Pelantikan Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Pariaman periode 2016-2018 di Aula Kantor Balaikota Pariaman, Jumat, (19/2).
Pelantikan dan dialog madrasah anti korupsi ini dihadiri Ketua PP Muhammadiyah Hajrianto Y. Tohari, Wakil Walikota Pariaman Genius Umar, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pariaman Syofyan Jamal, Ketua IPM Sumbar Anton Risno, Wakil Direktur Madrasah Anti Korupsi dan kader-kader IPM se-Kota Pariaman.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar, Dr. Drs. Shofwan Karim Elha,MA menegaskan IPM dan Ortom-ortom lain di lingkungan Muhammadiyah ibarat sayap dan ujung tombak. Sebagai sayap ortom merupakan piranti untuk Muhammadiyah. Ibarat burung terbang ke mana-mana, IPM terbang dan hinggap di sekolah dan madrasah. Ibarat ujung tombak, Ortom IPM menancapkan jiwa Al-Islam Kemuhammadiyaan di hati sanubari pelajar dan siswa serta para santri. “Majulah IPM, terbang dan hinggaplah di hati para insan muda di mana-mana,” tegas Sofwan.
Ketua PWM Sumbar juga mengatakan, “IPM dan seluruh organisasi otonom persyarikatan untuk tetap menjadi kader Muhammadiyah yang sejati. Yakni dengan menekankan bahwa kader sejati Muhammadiyah adalah mereka yang meletakkan Muhammadiyah di atas kepentingan yang lainnya,” ujarnya.
Selain itu, para pengurus dan kader IPM perlu melakukan banyak pelatihan untuk peningkatan SDM dan kapasitas kader IPM, juga melakukan konsolidasi internal organisasi.
Terkait launching madrasah anti korupsi oleh Pemuda Muhammadiyah, PWM dan segenap Ortom serta AUM, Shofwan Karim memberikan perhargaan yang tinggi terhadap inisiatif yg amat penting dan sangat strategis itu.
Korupsi, seperti yang dikatakan Proklamator Bung Hatta tahun 1970-an sudah menjadi budaya. Sekarang kalau Bung Hatta masih hidup, tentu akan gembira melihat adanya upaya pemerintah dan lembaga negara melakukan upaya dan kerja keras memberantas dan melawan korupsi.
Akan tetapi tidak boleh lupa bahwa korupsi sebagai extraordinary crime disebut Bung Hatta telah menjadi budaya. Maka usaha paling afdhol dan akurat melakukan transformasi dan reformasi atau perubahan budaya adalah melalui pendidikan.
Maka Madrasah Anti Korupsi merupakan jawaban yang tepat dan sangat relevan. Pemuda Muhammadiyah sangat relevan melakukan usaha yang belum terdengar dilakukan oleh pihak lain selama ini. PWM memberikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif ini.
Shofwan juga menghimbau seluruh Ortom Muhammadiyah untuk ikut bersama mendorong serta menyukseskan program Madrasah Anti Korupsi ini.
Acara ini dihadiri ratusan pemuda dan pelajar yang terdiri dari Pimpinan Ranting, dan Cabang se-Kota Pariaman. Rasa antusias terpancar dari wajah para kader IPM Kota Pariaman menyaksikan dan memberikan selamat kepada personil PD IPM Sumbar dan menyambut baik launching madrasah anti korupsi di Kota Pariaman. (RI-ed Thari)