Syiar Musyda ke 12 PDM Kota Bandung “Muhammadiyah Mencerahkan Bandung Berkemajuan”

Syiar Musyda ke 12 PDM Kota Bandung "Muhammadiyah Mencerahkan Bandung Berkemajuan”

BANDUNG — Syiar Musyawarah Daerah ke 12 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Bandung, dipusatkan di alun-alun kota bandung. Alun alun ini merupakan satu kesatuan infrastruktur yang dibangun bersamaan dengan masjid Agung.

Dalam gebyar Syiar Musyda Muhammadiyah kali ini dilaksanakan secara terbuka di alun-alun untuk mengenalkan kembali pada masyarakat mengenai majunya Muhammadiyah Kota Bandung dan tentunya juga atas dukungan serta peran warga bandung. Sehingga, dalam tema Musyda ke 12 Muhammadiyah dan Aisyiah Kota Bandung adalah mengangkat “Muhammadiyah Mencerahkan Bandung Berkemajuan”. Hal inilah yang diungkapkan oleh ketua PDM Kota Bandung, Rifqi Ali Mubarok dalam sambutanya.

Dalam Syiar Musyda kali ini mengundang Prof.DR. H Din Syamsudin, MA yang menyampaikan pengajian Umum di hadapan para pelajar, guru dan warga serta simpatisan Muhammadiyah.

“Betapa Penting adanya Ranting, begitu juga dengan Cabang, karena gerak geriknya amal usaha, diawali pengajian ditingkat ranting. Salah satu pembinaan anggota Muhammadiyah di akar rumput adalah dengan menyelenggarakan pengajian secara rutin,” ungkap Din Syamsuddin,  Ketua Ranting Muhammadiyah Pondok Labu Jakarta

Mantan Ketua PP Muhammadiyah dua periode ini juga menegaskan bahwa propaganda  Lesbian, Guy,Biseksual, Transgender dan ditambah  Intersex dengan binatang atau LGBT adalah pelangaran HAM yang sangat berat. Sebab, salah satunya tedapat hak reproduksi seorang wanita yang terabaikan. Bagaimanapun, wanita yang telah menikahi suami, atau menjadi isteri yang sah sangat mendambakan kelahiran seorang anak. Tentunya juga dari rahim reproduksi seorang wanita.

“Tentunya haruslah bersyukur kepada Allah, telah menciptakan manusia berpasang-pasangan untuk saling mengenal, taaruf dan untuk melangsungkan pernikahan yang sah menurut agama dan pemerintahan melalui perkawinan. Bukan kawin wanita dengan wanita (lesbian) atau laki-laki dengan laki-laki atau homoseksual,” ungkap Din Syamsudin

Dalam Quran telah dijelaskan tentang perbuatan kaum Nabi Luth yang dikenal berperilaku menyimpang yaitu kaum homoseksual (Liwath). Tentunya menjadi pelajaran untuk kita, bahwa perbuatan homoseksual (pria atau wanita penyuka sesama jenis ) disebut fahisyah. Seperti yang tertera dalam Al-Qur’an: “dan (kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaummnya “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun sebelum kamu (di dunia ini ). Sungguh kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampui batas” (Qs Al-A’raf 7:80-81).

“Tentunya dalam Musyda Kota Bandung, masalah LGBT dibahas. Karena, LGBT merupakan penyakit perilaku yang menyimpang,” ungkap Din Syamsudin

Diantara Rangkaian kegiatan menyambut Syiar Musyda Kota Bandung, dilaksanakan Peresmian Ruang Kelas Baru Perguruan Muhammmaiyah Bojongloa Kidul dan Kampung Pendidikan Muhamadiyah Bojongloa Kidul oleh Sekretaris umum PP Muhammadiyah Dr H Abdul Mu’thi,M.Ed dan Wakil Wali Kota Bandung H Oded Muhammad Daniel.

Acara Musyda PDM Kota Bandung akan diselenggarakan pada tanggal 27-28 Febuari 2016 di Komplek Perguruan Muhammadiyah Antapani Bandung. Digelar berbagai kegiatan di antaranya, perlombaan mewarnai dan mengambar TK ABA yang bertempat di pendopo rumah dinas Walikota Bandung Ridwan Kamil, Jambore Hizbul Wathan yang diikuti 600 peserta pelajar yang bertempat di Taman Pramuka Bandung, serta Bazar Ekonomi dari amal usaha PCM sekota Bandung. Syiar Musyda Ke 12 Kota Bandung pada hari Sabtu 20 Febuari 2016 dihadiri oleh Pengurus Pleno PWM awa Barat,  Rizal Fadhilah, Ir Suhada, dan Drs Tatang Kesra kota Bandung dan undangan yang lainya. (Sugiarto-ed Thari)

Exit mobile version