• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Senin, Desember 15, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Prof. Drs. Koentjoro Soeparno, MBSc. PhD: Waspadai Jadi Gerakan Sosial

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
27 Februari, 2016
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Prof. Drs. Koentjoro Soeparno, MBSc. PhD: Waspadai Jadi Gerakan Sosial
Share

Kemunculan kampanye HAM oleh kelompok LGBT dikatakan serupa dengan isu gender yang muncul pertama kali karena keberadaan penindasan terhadap kaum perempuan di Eropa dan Amerika. Isu gender atau penuntutan hak karena maraknya penindasan kaum wanita yang selama ini kita ketahui, telah menjadi sebuah gerakan sosial yang terorganisir. Hal ini diutarakan oleh Prof. Drs. Koentjoro Soeparno, MBSc. PhD., Psikolog Fakultas Psikologi UGM. Ia pun mewaspadai bahwa suatu hari kampanye kelompok LGBT ini akan berubah menjadi gerakan sosial yang lebih massif.

“Hebatnya, baik isu gender maupun, free sex dan LGBT ini berlindung di bawah Hak Asasi Manusia. Karena ada perlindungan dari HAM itulah kemudian isu gender berubah menjadi gerakan sosial. Takutnya LGBT juga demikian,” ungkap Prof Kuntjoro dalam forum diskusi terbatas di kantor PP Aisyiyah Yogyakarta.

Baca Juga

Waspada Krisis Identitas ‘Baru’ Mengintai

Pandangan Tarjih Muhammadiyah terhadap LGBT

Prof Kuntjoro pun menambahkan bahwa LGBT pun tidak bisa lepas dari kegiatan free sex atau pergaulan bebas. Perubahan yang terjadi, kemudian mendorong free sex menjadi perbincangan dimulai dari tahun1975 sejak diselenggarakannya konferensi di Kairo. Dalam konferensi tersebut seluruh dunia sepakat untuk membatasi pertumbuhan penduduk yang berakibat kepada mainstreaming penggunaan alat kontrasepsi. Karena kepentinganya lebih kepada rekreasi, kesenangan, maka orang banyak yang menggunakan alat kontrasepsi yang salah satunya adalah kondom. Dari situlah kemudian orang melakukan free sex.

“Digunakanya alat kontrasepsi ini adalah revolusi budaya yang sangat luar biasa. Dahulu orang melakukan hubungan seks untuk reproduksi. Setelah berlakunya alat kontrasepsi hubungan seks lebih mengarah kepada kepentingan rekreasi,” tambah Prof Kuntjoro.

Prof Kuntjoro pun melanjutkan bahwa pergeseran budaya ini terus berlanjut hingga kini.

“Dahulu orang banyak yang mengatakan onani dan masturbasi itu tidak boleh. Lama-lama orang sudah mulai terbiasa, tidak merasa risih dengan prilaku onani dan masturbasi. Jangan-jangan isu LGBT juga akhirnya demikian,” lanjutnya.

Ia pun memungkaskan bahwa bahkan menurut penelitian, tidak ada DNA manusia yang tidak jelas jenis kelaminya. “Kalau tidak laki-laki ya perempuan. Oleh karena itu LGBT adalah prilaku yang menyimpang dan harus diobati. Karena itu pertentangan dengan fitrah manusia,” pungkas Prof Kuntjoro. (gsh-ed Thari)

Tags: featuredGerakan SosialLGBTProf. Drs. Koentjoro SoeparnoPsikologi UGM
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Krisis Identitas
Opini

Waspada Krisis Identitas ‘Baru’ Mengintai

6 Mei, 2023
Alimatul Qibtiyah Ph.D; Cegah LGBT Menjadi Gerakan Sosial
Tanya Jawab Agama

Pandangan Tarjih Muhammadiyah terhadap LGBT

6 April, 2023
Fathan Faris Saputro
Opini

Puasa dan Ibadah Sosial

3 April, 2023
Next Post

Musycab PCM dan PCA Pakem

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In