Padang — Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM)Sumbar, Dr. Drs Shofwan Karim turut menanggapi kasus prostitusi siswi SMP dan SMA di sebuah hotel bintang tiga di Kawasan Ranah, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis malam (25/2) lalu.
Ketua PWM Sumbar, Dr. Drs. Shofwan Karim Elha, MA mengatakan “Saya mengutuk perbuatan prostitusi anak, kemudian mengutuk pelakunya baik si anak, laki-laki pemangsa anak dan mucikari perantara dan penyalur perzinahan anak yang sangat merusak agama, adat, keluarga dan masa depan anak itu sendiri,” tandasnya.
Shofwan meminta agar praktek prostitusi yang melibatkan anak-anak di bawah umur ini bisa dicegah pemerintah. Maka dari itu, para pelaku perlu dijerat hukuman maksimal sehingga memberikan efek jera. Anak sendiri mampu dibina dan dikembalikan pada fitrahnya sebagai anak yang soleh dan patuh kepada kedua orang tua.
“Kami berharap ada pencegahan secara maksimal dilakukan pemerintah agar praktek prostitusi dengan melibatkan anak-anak di bawah umur tidak lagi terjadi di Padang,” katanya.
Menurut dia, kondisi ini sangat memprihatinkan karena generasi muda bangsa ini seharusnya diberikan pendidikan, bukan bekerja dengan cara yang tidak wajar dengan melanggar norma etika dan agama.
Shofwan meminta pemerintah, aparatur dan pihak berwajib menangkap pelaku, menangkap mucikari dan semua yang terlibat dalam jaringan prostitusi ini. Ia pun menghimbau kepada orang tua agar terus memantau dan jika terdapat indikasi, untuk segera mengambil tindakan preventif. Bahkan jika dibutuhkan, harus diambil tindakan keras yang mendidik, sehingga kemudian hari tidak berlanjut dan berulang,
“Kami meminta dan menghimbau dengan sepenuh hati, agar orang tua sangat berhati-hati dalam mengamati, menjaga dan memupuk kasih sayang serta kedekatan lahiriah dan batiniah dengan anak-anaknya supaya terhindar dari perbuatan terkutuk itu,” tegasnya.
Shofwan pun melanjutkan, bahwa perlu adanya kerjasama yang erat dan kokoh antara orang tua, wali dan keluarga anak dengan pihak sekolah, kepala sekolah, guru-guru dan karyawan lembaga pendidikan bersangkutan untuk memikirkan beberapa cara yang mungkin dilakukan secara persuasif dan edukatif. Salah satunya, dengan apa yang belakangan sering disebut program ‘parenting’ atau upaya kerjasama pendidikan sekolah dengan keluarga.
Shofwan juga meminta pemerintah, organisasi sosial masyarakat, organisasi keagamaan, organisasi pemuda di sekolah dan luar sekolah, agar menciptakan kegiatan positif bagi anak dan remaja. Salah satunya dalam pengembangan minat dan bakat seperti olahraga, kesenian, tahfiz al-Quran dan kelompok bermain yang sehat. “Galakkan terus subuh mubarakah atau sekarang Wako menggalakkan subuh ‘award’ atau ‘Pahlawan Subuh’. Galakkan terus festival kreatif remaja dan generasi muda. Ajang kepramukaan, klub-klub olahraga, seni, bakat dan minat dengan rekreasi sehat, terus digalakkan dan ditingkatkan,” tuturnya.
Ia pun menambahkah kepada segala pihak untuk memberikan arahan dan tausiyah dengan suasana yang kondusif dan persuasif kepada generasi muda untuk bersama-sama memperkokoh daya tahan diri dan menegakkan akhlaqul karimah serta kepribadian yang tangguh menghadapi segala macam godaan. Ninik-mamak, alim-ulama, cerdik pandai, para budayawan, wartawan, seniman, kaum adat dan Bundo Kandung, serta para muballigh, diharapkan memberikan suasana lingkungan sosial.
Shofwan pun memungkaskan, “Semua upaya tadi, lebih kepada preventif. Tetapi semua itu tetap meminta aparat berwajib mengambil tindak hukum yang tegas kepada pihak-pihak yang terlibat,” tutupnya. (RI-ed Th)