Suatu hari KH Ahmad Dahlan kedatangan seorang tamu yang kehabisan bekal dan pakaian. Sedang pakaian yang dipakai tamu itu kena najis dan tidak bisa digunakan untuk shalat. Oleh KH Ahmad Dahlan tamu itu diperlihatkan isi lemari pakaiannya, serta mempersilahkannya untuk memilih pakaian yang disukainya. Tamu itupun memilih sarung dan langsung dipakainya. Kemudian sarung itu ia bawa pulang.
Di kemudian hari ternyata tamu tersebut bernama R Aspari, seorang tokoh dari Sumberpucung, yang kemudian mendirikan Ranting Muhammadiyah, karena keyakinan dan kekaguman atas keikhlasan hati KH Ahmad Dahlan. Setelah KH Ahmad Dahlan wafat, sarung itu dikembalikan, karena waktu itu ia hanya ingin menguji KH Ahmad Dahlan. Tapi keluarga beliau menolaknya. Karena sarung itu sudah beliau berikan, dan agar tidak mengurangi pahala beliau.***