Pada saat puteranya yang bernama Jumhan sakit keras, KH Ahmad Dahlan sedang mengajar. Oleh isterinya beliau dipanggil pulang. Waktu bertemu Jumhan, beliau berkata,
“Anakku Jumhan, berdoalah kepada Allah supaya kamu segera diberi kesembuhan dan sehat kembali. Kalau toh Allah menghendaki kamu karena waktunya sudah datang untuk menghadap kehadirat-Nya, kamu anakku, Insya Allah akan bertemu dengan kakakmu Juhanah. Maka tetapkanlah hatimu, dan sabarlah!”
Kemudian kepada isterinya, beliau berpesan;
“Janganlah kamu mempunyai keyakinan bahwa, kalau saya tetap menjaga anakmu ini, dia akan tetap sehat. Dan kalau saya tidak disampingnya, ia akan meninggal. Bukankah hidup dan mati itu tetap di tangan Allah?” Kemudian beliapun pergi melanjutkan mengajar.***