Padang — Berupaya melahirkan kader Muhammadiyah berkualitas, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) menghelat Baitul Arqam di Asrama Haji Padang selama tiga hari, Jumat-Ahad (4-6/3). Kegiatan tersebut diikuti 40 dosen dan 10 staf Universitas Muhammadiyah Sumbar.
“Seleksi ketat ini tidak hanya kebutuhan universitas saja sesuai dengan intruksi dikti juga untuk mencari kader Muhammadiyah yang memiliki kompetensi,” ujarnya Rektor UMSB, Dra. Hj Noverty, Mpd
Ia menambahkan bahwa Baitul Arqam merupakan kegiatan strategis bagi suatu pergerakan, apalagi Muhammadiyah adalah bagian dari pergerakan amar makruf nahi munkar.
“Sesuai dengan kebutuhan, setiap prodi dibutuhkan dosen sebanyak enam orang. Kita merekrut dosen lumayan banyak, setelah lulus mereka mengikuti tes dan wawancara, yang dilanjutkan dengan Baitul Arqam,” ungkap Noverty.
Ketua PWM Sumbar, Dr. Drs Shofwan Karim Elha, MA mengungkapkan Baitul Arqam merupakan tahap pertama untuk jadi kader Muhammadiyah. Kader Muhammdiyah merupakan tulang punggung yang menyandang misi gerakan Muhammadiyah, oleh karena itu mereka perlu memahami tentang Muhammadiyah secara keseluruhan yang lebih dikenal dengan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Sebagi kader mereka perlu memiliki skill, soft skill, berakhlaqul karimah serta menguasai IT. Selain itu para dosen dan karyawan ini harus memiliki ciri khas dan lebih baik dari dosen lain. Mereka hendaknya memiliki warna sendiri dalam kehidupan akademik yang menunjukan Muhammadiyah taat beribadah, kokoh ibadah dan terampil dalam kehidupan akademik serta sosial kemasyarakatan.
“Intinya mereka kader Muhammadiyah elit yang memiliki kompetensi akademik dan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tegasnya.
Dia meminta Dosen dan karyawan Muhammadiyah harus bisa menjadi contoh baik di kalangan Muhammadiyah dan masyarakat pada umumnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pimpinan Harian UMSB, RB Khatib Pahlawan Kayo mengatakan Baitul Arqam bertujuan untuk memperkenalkan Muhammadiyah secara keseluruhan kepada dosen dan staf UMSB ini agar mereka tidak saja terampil dalam akdemik saja tetapi juga menguasai Al-Islam Kemuhammadiyahan. Baitul arqam juga merupakan upaya mengasah mental agar menjadi pribadi yang taat beribadah, menjadi kader Muhammadiyah yang loyal dan berdedikasi tinggi.
Dia mengharapkan para dosen dan karyawan ini tidak hanya menjadi kader di kampus saja tetapi juga mewarnai dan menggerakan ranting, cabang Muhamamdiyah maupun amal usaha Muhammadiyah. Sehingga, ada perubahan perilaku dalam yaitu sikap dan tingkah selaku kader Muhammadiyah yang taat beribadah, kokoh aqidahnya dan terampil dalam akademik.
“Para dosen dan karyawan ini tulang punggung internal menggerakan potensi fakultas Universitas Muhammadiyah sebagai fakultas yang maju dan diminati oleh mahasiswa. Sedangkan pembangunan fisiknya sekarang dilakukan di UMSB Bukittinggi,” tandas RB Khatib Pahlawan Kayo. (RI-ed Th)