Padang — Pusat Studi Islam Kontemporer (PSIKo) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar mengadakan Seminar Nasional (SemNas) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar Sawahan, Padang, beberapa hari lalu. Seminar itu secara khusus diselenggarakan untuk membahas seputar Syiah.
Seminar Nasional yang diikuti oleh sebagian besar warga dan pimpinan Muhammadiyah, IMM, dan IPM Sumbar ini menghadirkan narasumber Dr Eka Putra Wirman Rektor IAIN Imam Bonjol, Ketua PWM Sumbar Dr Shofwan Karim Elha MA, Dosen Filsafat Agama Dr Riki Saputra dengan moderator Toni Markos Direktur PSIKo.
Dalam materinya Eka menyampaikan, Sunni dan Syiah adalah sama-sama sayap Islam. Keduanya memiliki kesamaan sekaligus perbedaan. Sebagian perbedaan itu lebih bersifat furu atau perbedaan nonprinsipil. Yang menjadikan Sunni dan Syiah itu meruncing adalah musuh Islam. “Sengaja musuh Islam menghembuskan isu itu untuk memporak-porandakan keutuhan umat”, paparnya.
Hal yang sama juga disampaikan Shofwan Karim Elha dalam forum itu. Menurutnya, tidak diperbolehkan umat Islam mengkafirkan Syiah. Karena Syiah juga bagian dari Islam. “Jangan memandang Syiah dari perbedaan yang ada, tapi alangkah baik lagi jika memandang Syiah dari kajian keilmuan”, katanya.
Negara dengan mayoritas penduduk Syiah, lanjut Shofwan, lebih terlihat memiliki banyak kemajuan seperti harokah mereka kuat, khasanah ilmunya tinggi, peradaban mereka sudah maju, dan politik luar negeri juga luar biasa. “Seharusnya itu yang kita lihat, bukan perbedaan yang ada”, ucap Shofwan. (RI- ed.gsh)