MALANG–Ada yang berbeda dengan LSBO PP Muhammadiyah 6 Maret 2016 lalu. Untuk lebih mengakrabkan para aktivis LSBO, Ketua PP Muhamamdiyah Kordianor LSBO, Dr Muhajir Effendy mengajak 50 aktivis LSBO bermain futsal, kemudian ngobrol santai seusai main futsal di lapanga futsal sudut kota Malang itu. ”Ini untuk lebih mencairkan suasana di antara kita semua,” kata Muhajir.
Sambil mengeringkan keringat, minum dan makan cemilan, Pimpinan harian dan anggota LSBO PP Muhammadiyah duduk melingkar, satu persatu diminta memperkenalkan dri dan menyampaikan pandangannya tentang seni budaya dan olah raga di Muhammadiyah.
”Silakan semua berterus terang, bicara apa adanya agar semua ganjalan hilang,” tambahnya, ”yang penting, sesudah hari ini kita siap bekerja memajukan LSBO. Saya akan berusaha menghubungkan program LSBO dengan majelis yang ada di bawah kordinasi saya. Dengan demikian kita bisa sama-sama maju dan memajukan Persyarikatan dan umat”.
Ketua LSBO PP Muhammadiyah periode 2015-2016 Drs Syukriyanto AR M. Hum menyatakan bahwa dengan dialog santai seperti ini justru bisa memunculkan ide kreatif. ”Tentu semua diharap masih dalam koridor program Muhammadiyah hasil Muktamar Makassar lalu,” katanya.
Dengan penuh semangat dan penuh suasana akrab satu persatu memperkenalkan diri. Termasuk person yang baru pertama kali bergabung dengan LSBO. Bagi yang sudah pernah bergabung pun memberikan pandangannya tentang masa depan LSBO. Termasuk bagaimana mengagendakan kegiatan atau event kompetisi berjenjang di kalangan Muhammadiyah.
Sehabis dari lapangan futsal, setelah makan siang dan shalat Dhuhur, peserta raker kemudian berkumpul di ruang KHA Dahlan UMM Inn yang merupakan hotel kampus milik Universitas Muhammadiyah Malang. Kali ini pertemuan diformat dalam sidang pleno. Sidang dipimpin oleh Dr Edy Sukardi, sebagai Wakil Ketua LSBO PP Muhammadiyah. Suasana sidang lebih formal. Draft Program dan Kegiatan LSBO PP Muhamamdiyah periode 2015-2020 dibahas dengan suntuk oleh peserta sidang.
”Intinya, marilah kita mewujudkan visi LSBO, yaitu terwujudnya seni budaya dan olah raga yang bernafaskan Islam serta mencerahkan akal budi manusia sebagai makhluk yang berperadaban dan mulia, dalam progam dan kegiatan dalam rentang waktu lima tahun,” ungkap Edy Sukardi ketika memimpin sidang.
Dengan pendekatan unsur program burupa sistem gerakan, organisasi dan kepemimpinan, jaringan sumber daya dan aksi pelayanan pun dijabarkanlah program seni budaya dan olah raga hasil Muktamar Makassar. Termasuk perlunya SOP dan pendekatan fasilitasi pimpinan LSBO Muhammadiyah pada kegiatan-kegiaatnnya. Juga dikaitkan dengan kesadaran bahwa periode 2015-20120 adalah periode keunggulan atau peningkatan kualitas Muhammadiyah.
Menjelang penutupan Raker LSBO PP Muhamamdiyah, Drs Syukriyanto menjelaskan bahwa ada empat hal yang perlu dperhatikan. ”Pertama, bahwa kepemimpinan di Muhammadiyah, termasuk di LSBO bersifat kolektif kolegial. Jadi pelaksanaannya luwes, tidak kaku. Kedua, kita perlu memperhatikan fundrising di LSBO sebab kegiatan seni budaya dan olah raga termasuk kegiatan berbiaya tinggi dengan hasil yang bersifat kualitatif. Ketiga, kita memerlukan kolabrasi atau kerja bareng dengan teman-teman seniman budayawan dan aktivis olahraga yang mereka adalah orang Muhammadiyah, tetap berada di luar struktur Muhammadiyah. Keempat, kita memerlukan rapat pleno dan rapat pimpinan yang rutin untuk mengontrol kegiatan kita,”katanya.
Pak Syukri juga mengingatkan bahwa langkah LSBO hendaknya disadari sebagai langkah untuk lebih berperan, memasuki wilayah tengah pergulatan seni budaya dan olah raga di Indonesia. ”Sudah bukan masanya lah kita berada di pinggir, menjadi penonton. Kita harus aktif mempengaruhi kehidupan seni budaya dan olahraga di Indonesia,” Kata Syukriyanto. (Mustofa W Hasyim).