BANYUWANGI–Diawali dengan pawai ta’aruf yang dilaksanakan pada 18 Jumadil Ulla 1437 H atau bertepatan dengan tanggal 27 Februari 2016, Rangkaian acara Musyawarah Daerah Muhammadiyah Banyuwangi dimulai. Dilepas oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi Drs. Syuhadak Ashari, MPd, pawai ini diikuti sebanyak kurang lebih 5.000 pelajar SD, SMP dan SMA serta SMK se-Kabupaten Banyuwangi, 12 regu Drum Band/Marcing Band Sekolah Muhammadiyah, Pembina sekolah, serta penggembira. Kali ini Musyawarah Daerah tidak dikemas hanya untuk Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah saja, tetapi merupakan Musyawarah Daerah bersama dengan Pemuda Muhammadiyah (PM), dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Pra Musyawarah Daerah ‘Aisyiyah pun telah berlangsung pada 24 Januari 2016. Sementara Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi Periode 2010 – 2015 berlangsung pada tanggal 14 Februari 2016.
Musyda ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Syafig A. Mughni, MA., Prof. Dr. Thohir Luth, MA., Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas, MSi., beserta Ibu Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Forum Pimpinan Daerah (FORPIMDA), Wakil dari organisasi masyarakat yang ada di Banyuwangi, Ketua-ketua Partai Politik, serta undangan lainnya. Pada kesempatan ini pula dilaunching Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Banyuwangi (IMM), secara bersamaan hal ini menandakan lahirnya IMM di bumi Blambangan.
Pada sambutannya, Ketua PDM Periode 2010 – 2015 menyampaikan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang anti gerakan radikalisme, melainkan menganut prinsip moderat. “Sekolah-sekolah kami ikut mencerahkan masyarakat. Muhammadiyah di Banyuwangi memiliki 2 rumah sakit dan 3 klinik yang eksis, 40 sekolah, Pusat Dakwah, dan ada 3 SMK Muhammadiyah Banyuwangi sebagai SMK rujukan. Sementara Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi memiliki 59 PAUD dan TK,” ungkapnya.
Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni, MA., memaparkan bahwa Muhammadiyah adalah amal usaha, sebuah gerakan yang berorientasi pada kemaslahatan dan kemanfaatan bagi masyarakat. Ada 3 hal dalam Muhammadiyah yaitu pertama, kultur Organisasi Muhammadiyah yang terus dibangun adalah Organisasi yang paling produktif dalam mendirikan Amal Usaha Muhammadiyah yang bertebaran diseluruh penjuru Indonesia. Kedua, Muhammadiyah berkomitmen untuk membangun SDM, meningkatkan kualitas terutama kualitas pimpinan, SDM yang unggul. Sehingga Muhammadiyah ikut mencerahkan ummat dan bisa bermanfaat tidak hanya bagi anggota Muhammadiyah saja serta memajukan kehidupan umat dan bangsa Indonesia. Dan ketiga, mampu menyumbang pemikiran untuk kemajuan bangsa dan masyarakat Indonesia. Muhammadiyah harus ber-fastabikul khoirot menjadi tonggak kemajuan kita, 2 sayap ormas besar di Indonesia harus bersama untuk berkompetisi dan bekerjasama secara jujur dan ikhlas. “Dengan semangat ijtihad, Muhammadiyah bersama ormasnya telah menjadikan Indonesia sebagai Darul Muahadah bersama seluruh kekuatan politik, pemerintah dan masyarakat,” paparnya
Senada dengan itu, Prof. Dr. H. Thohir Luth, MA., turut mengajak untuk istiqomah tetap berjihad fii sabilillaah dalam rangka mengembangkan Islam melalui persyarikatan Muhammadiyah, sehingga Muhammadiyah berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa ini.
Bupati H. Abdullah Azwar Annas, MSi, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi positif jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi terhadap pembangunan di Banyuwangi dan berharap kepada pengurus baru hasil Musyawarah Daerah untuk bisa terus bersinergi dengan segenap elemen lain guna bersama-sama membangun Banyuwangi. “Tangan pemerintah sangat terbatas, sehingga tidaklah mungkin mengatasi segala hal tanpa peran serta elemen masyarakat. Peran organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah sangat penting untuk menopang pembangunan,” imbuhnya.
Rangkaian acara ceremonial pembukaan ditutup dengan penandatanganan prasasti peresmian Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Banyuwangi Masjid Besar KH. Ahmad Dahlan Banyuwangi, Masjid Darul Falah Ranting Banjarsari Glagah, Masjid Al Ihsan Kalibaru dan Laboratorium Komputer dan Jaringan serta Ruang Kelas SMK Muhammadiyah 4 Glenmore, oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Syafiq A. Mughni, MA.
Hasil dari prosesi e-voting, untuk PDM, dari 44 orang kandidat terpilihlah 13 orang formatur dan Dr. Mukhlis Lahuddin, MPd. Terpilih sebagai ketua. Sementara PDA, dari 32 kandidat terpilih 9 formatur dan Dwi Deritaningtyas terpilih sebagai ketua. Untuk Pemuda Muhammadiyah, Tamyis Rosidi, MPd., menjadi ketua periode ini. Berbeda dengan teknik pemilihan di PDM, PDA maupun di PPM, Dian Kumbara pun terpilih menjadi ketua IPM secara aklamasi. (ed-Th)