Bogor- Melalui Sidang Senat Terbuka, pada 16 Maret 2016, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bogor kembali menggelar prosesi wisuda para alumninya. Seremonial kelulusan yang digelar di Braja Mustika Hotel merupakan untuk ketiga kalinya diselenggarakan oleh STKIP Muhammadiyah Bogor.
Amal Usaha di bawah naungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bogor ini masih berusia belia. Gagasan awal pendirian lembaga Pendidikan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Kabupaten Bogor sudah mulai bergulir sejak tahun 1996. Dalam forum Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah Kabupaten Bogor tahun 2000 di Cileungsi, ide ini kembali dimunculkan secara lebih massif. Perhatian utama kepada pengembangan SDM menjadi alasan utama yang mendorong PDM Bogor untuk mengikhtiarkan berdirinya suatu Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Kabupaten Bogor.
Sejak tahun 2002, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bogor (PDM) yang diketuai oleh KH. Adang Qomaruddin, BA membentuk panitia pendirian STKIP Muhammadiyah Bogor, dimotori oleh Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Bogor. Panitia pendirian inilah yang diberi amanah oleh PDM untuk mengurus proses perizinan ke Dikti Depdiknas RI sejak tahun 2002.
Perjuangan untuk mendapat rekomendasi pendirian dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat diperoleh dengan keluarnya surat bernomor: 152/II.0/J/2002 dan rekomendasi Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dengan nomor: 305/I.3/D/2002, yang dikeluarkan pada tahun 2002.
Perjalanan panjang Muhammadiyah Kabupaten Bogor mulai membuahkan hasil dengan terbitnya SK Dikti Diknas RI, No. 142/D/O/2009, tentang Izin pendirian dan pembukaan program-program studi STKIP Muhammadiyah Bogor, meliputi; jenjang Strata Satu program studi (prodi) Administrasi Pendidikan, Strata Satu prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Strata Satu prodi Pendidikan Bahasa Inggris.
Kini, STKIP Muhammadiyah telah banyak berbenah, terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Di bawah kepemimpinan Yusifriadi, STKIP ini telah mencanang 4 pusat keunggulan (center of exelent). Empat aspek tersebut diantaranya peningkatan pengetahuan bahasa asing, aspek al-Islam dan kemuhammadiyahan yang berupa budaya berislam yang subtantif dan berkemajuan, aspek kepemimpinan, serta aspek budaya anti narkoba. (Ribas)