Magelang–Kiprah Persyarikatan Muhammadiyah di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan berbagai kegiatan sosial lainnya, telah memiliki rekam jejak yang sangat panjang dan cemerlang, serta sudah terbukti eksistensi, konsistensi dan kontribusinya dalam pembangunan bangsa.
Oleh karenanya Muhammadiyah merupakan aset bangsa yang tidak ternilai harganya, karena merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bangsa ini. Untuk itu, dalam menghadapi tantangan-tantangan perubahan zaman di era globalisasi pada saat ini, Muhammadiyah diharapkan mampu melahirkan gagasan-gagasan dan program-program baru yang bermanfaat bagi masyarakat secara luas. Demikian disampaikan Bupati Magelang Zaenal Arifin, SIP dalam sambutan pada acara pembukaan Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kabupaten Magelang yang bertempat di Komplek SMK Muhammadiyah Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu.
Musyda diharapkan mampu menghasilkan keputusan-keputusan terbaik dan bermanfaat, khususnya bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Muhammadiyah diharapkan mampu memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa Indonesia khususnya Kabupaten Magelang
Musyda diharapkan menjadi forum untuk menghidupkan budaya demokrasi yang sehat dan bertanggung jawab, dengan tidak meninggalkan ciri ke-Indonesia-an yang lebih mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan, mengedepankan budaya dialog untuk memecahkan berbagai persoalan yang ada sehingga tercipta iklim yang kondusif, serta mengembangkan budaya toleransi, silaturahmi dan komunikasi untuk mencapai tujuan bersama. “Iklim kondusif yang sudah terjadi pada saat muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makassar, Sulawesi Selatan diharapkan mampu terwujud pada pelaksanaan musyda ini,” papar Zaenal.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah Drs.H. Yazid Jamil, M.Pd mengatakan bahwa segenap pimpinan, pengurus dan kader Persyarikatan Muhammadiyah perlu terus melakukan usaha dan upaya dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktifitas persyarikatan dalam memberikan kontribusinya bagi umat dan bangsa. Selain itu, musyda diharapkan mampu menghasilkan kombinasi dalam kepemimpinan dan kepengurusan Muhammadiyah periode mendatang. “Perlu keseimbangan komposisi dalam struktur kepengurusan mendatang antara generasi tua dan muda agar kehidupan persyarikatan lebih dinamis, kelompok tua memberikan nasehat dan pengalamannya sedangkan yang muda menjadi pelopor penggeraknya,” katanya.
Selain dihadiri bupati dan PW Muhammadiyah Jawa Tengah, pembukaan musyda juga dihadiri oleh PW ‘Aisyiyah, Wakil Bupati Magelang HM. Zaenal Arifin SH, Ketua DPRD Saryan Adi Yanto, SE, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Afifuddin, LC, Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Dr.Ir. H. Bambang Surendro, Perwakilan Dinas/ Badan di Lingkungan Pemkab Magelang, Polres Magelang, Kodim 0705 Magelang, Kementerian Agama, Muspika Sawangan, Pimpinan Organisasi Keagamaan dan Kemasyarakatan, Pimpinan Partai Politik, perwakilan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se- Kabupaten Magelang. (ed-Th)