Klaten– Dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Forum Silaturahmi Umat Islam (FSUI) Jatipuro Trucuk Klaten menggelar tabligh akbar beberapa haru lalu. Tabligh akbar yang diselenggarakan di halaman sekolah SD Negeri 2 jatipuro itu lebih khusus membahas bahaya paham aliran menyimpang dan sesat demi ketahanan NKRI.
FSUI sendiri terdiri dari berbagai ormas Islam yang ada di Jatipuro. Diantaranya ada Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, dan Majelis Tafsir Alquran.
Tabligh akbar yang dihadiri ratusan orang itu, menghadirkan Tengku Azhar sebagai penceramah. Menurut Tengku dalam materinya, aliran sesat dan menyimpang tidak hanya membahayakan individu yang mengikutinya, melainkan juga membahayakan lingkungan dan masyarakat, bahkan keutuhan Negara. “Agar tidak terjerumus kepada aliran itu, mari kita perdalam diri dengan qur’an dan sunah”, pesanya.
Selain pengajian, forum umat Islam Jatipuro juga mengeluarkan peryantaan yang ditandatangi oleh pimpinan ormas yang ada. Peryataan itu diantara mempertahankan NKRI dari paham aliran menyimpang, menolak paham menyimpang dengan ajaran ahli sunnah wal jamaah, dan menolak hidup kembali faham komunis.
Peryataan itu dibacakan Sumardi Ketua Pimpinan Ranting NU Jatipuro. Terkait paham komunis, Sumardi mengatakan, itu jelas menyimpang dari dasar konstitusi Negara, pancasila. Menurutnya, pada sila pertama disebutkan bahwa Negara ini berdiri atas dasar nilai ketuhanan yang Esa. Sedang paham komunis itu tidak mempercayai adanya Tuhan. “Dengan tegas kami menolak dihidupkanya kembali paham tersebut”, katanya. (Paimin JS)