Suatu hari Pak AR pergi ke sidang DPR di kepatihan Yogyakarta. Karena tergesa-gesa, maka motor dikendarai agak cepat dan di Jalan Malioboro Pak AR menabrak becak.
Becaknya jatuh, pengemudinya mengalami luka kaki di bagian tumit. Setelah diurus polisi maka ada kesepakatan damai dan tukang becak itu dirawat di rumah sakit Mangkubumen (rumah sakit ini sekarang sudah tidak ada, dan menjadi cikal bakal RS DR. Sarjito).
Hampir tiap hari Pak AR menengok tukang becak itu untuk mengetahui perkembangannya. Setiap kali menjenguk Pak AR selalu membawa oleh-oleh. Setelah dirawat beberapa hari tukang becak itu diperbolehkan pulang.
Meskipun demikian, Pak AR masih sering ke rumah tukang becak itu dan juga selalu membawa oleh-oleh sekedarnya.
Setelah tukang becak itu sembuh, kadang-kadang tukang becak itu ke rumah Pak AR. Dan hebatnya juga bawa oleh-oleh seperti pisang atau ubi kayu. “Ini hasil kebun sendiri kok Pak,” katanya. Jadilah kecelakaan pangkal persahabatan.