Jakarta,- Muhammadiyah dan beberapa pihak yang mengadvokasi Siyono dan keluarganya hanyalah untuk mencari keadilan. Karena ketidakadilan merukan sumber terorisme sesungguhnya.
Demikian tanggapan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak berkaitan dengan pernyataan Kadiv Humas terbaru, yang menyatakan bahwa ada yang ingin mengadu domba Muhammadiyah dengan Densus 88, dan ada yang menunggangi Muhammadiyah.
Baca Kadiv Humas Polri: Tidak Mungkin Menyebut Muhammadiyah Pro Teroris
Pertama, menurut Dahnil, usaha yang dilakukan Muhammadiyah, Komnas HAM dan lembaga lainnya adalah untuk mencari keadilan yakni fakta penyebab kematian Siyono. Fakta yang diketemukan agar bisa menjadi bahan untuk dilakukannya penegakan hukum berikutnya sehingga keluarga Siyono mendapat keadilan.
Kedua. Kadiv Humas Polri tidak perlu melempar berbagai isu dan opini yang tidak terkait dengan upaya mencari fakta penyebab kematian Siyono dan mencari keadilan buat yang bersangkutan dan keluarga. Justru pernyataan-pernyataan Kadiv Humas tersebut mencoreng institusi kepolisian, mengingat Kapolri Badrudin Haiti ketika bertemu dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah menyatakan Akan bekerjasama dengan Muhammadiyah untuk mencari fakta kematian Siyono dan akan memberikan sanksi hukum bila terbukti melakukan pelanggaran HAM.
Ketiga. Muhammadiyah telah hadir sebelum Indonesia hadir sebagai negara, Muhammadiyah bersama dengan Ormas Keagamaan lainnya dan organisasi lainnya agaknya berkomitmen penuh merawat Indonesia.”Jangan kemudian justru isu-isu yang tidak terkait dengan usaha mencari keadilan untuk kemanusiaan ini dirusak dengan memberondong tuduhan macam-macam terhadap pihak yang berjuang membantu mengahadirkan keadilan,” ujar Dahnil.
Keempat. upaya mencari keadilan buat Siyono dan keluarga sangat penting, Karena ketidakadilan adalah sumber terorisme sesungguhnya, maka upaya mencari keadilan sejatinya adalah upaya melakukan deradikalisasi, mencegah akumulasi dendam-dendam keluarga , kawan-kawan mereka yang dituduh teroris,”Karena keadilan tidak mereka dapat, maka atas nama kemanusian kami memperjuangkan keadilan itu agar hadir. Bagi kami dakwah adalah merangkul bukan menendang, dakwah adalah mengasihi bukan menebar kebencian,” tegas Dahnil Anzar Simanjuntak (le)