Semarak PDM Bandung Barat Penuhi Alun-alun Cililin

Semarak PDM Bandung Barat Penuhi Alun-alun Cililin

BANDUNG–Gebyar Musyda terasa semarak saat jalan-jalan protokol antara Cihampelas- Cililin –Batujajar dihiasi spanduk dan baliho Ucapan Selamat dari Bupati Bandung Barat, Drs.H.Abu Bakar MSi. Pelaksanaan Musyda ke-2 PD Muhammadiyah Bandung Barat mengangkat tema, “Muhammadiyah Gerakan Pencerahan Menuju Bandung Barat Berkemajuan”. Pembukaan Musyda di pusatkan di Gedung Suka Endah Alun-alun Cililin, sementara untuk persidangan di Gedung PONPES Ashshiddiq Ds Mukapayung Kec Cililin Kab Bandung Barat, pada tanggal 17-18 Jumadil akhir 1437 H.

Dalam pelaksanaan Musyda ke-2 terpilih 11 anggota PDM Bandung Barat, diantaranya adalah: Drs H. Unang Abidin Syafiudin, Winarko.AM.Kes, Drs. E. Budiawan, dr.H.Danial Malik Hadibrata Sp.K.MM, Engkus Kuswara SPd, Drs. Gunawan.MM, Zaid Tukimo SPdI, Drs.H. Muhammad Abduh, Drs. Mustofa, Nana Supriyatna SAg, dan Deni Nursyamsi MAg. Sementara, jajaran pengurus PD Aisyiyah Bandung Barat yang terpilih adalah Dra. Hj. Sri Nurhayati SPd, Dra Nining Suniartiningsih, Imas Pupu, Didah Nurhamidah SPdI, Ai Latifah SPdI.

Drs H. Unang Abidin Syafiudin saat sambutannya sebagai ketua terpilih PDM Bandung Barat menyatakan bahwa, “Muhammadiyah tidak akan mengenal lelah dan akan berkonstribusi nyata bukan sebatas wacana, apalagi utopis di NKRI ini dimana Pancasila sebagai Darul Ahdi Wasyahadah, Pancasila merupakan hasil konsensus Nasional dan tempat pembuktian atau kesaksian untuk beramal nyata agar Indonesia menjadi negeri yang aman dan damai (Dar Al Salam) menuju kehidupan yang maju, adil, makmur, bermartabat dan berdaulat dalam naungan ridha Allah SWT (Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur)” papar Unang yang juga sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab Bandung Barat.

Ada pun beberapa kegiatan Pra Musyda yang dilaksanakan di Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah (PSAAM) Palayangan, Cihampelas, Kab Bandung Barat. Kegiatan tersebut diantaranya donor darah, bakti sosial, pengobatan gratis,  khitanan masal 35 anak dan telah berjalan 4 kali selama masa transisi dari Bandung Induk ke Bandung Barat. (Ns)

Exit mobile version