Menaggapi kasus 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih mendekam dalam penyandraan kelompok Abu Sayyaf di Filipina, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan PP Muhammadiyah siap berikan bantuan kepada pemerintah dalam hal negosiasi. Menurut Haedar, Muhammadiyah yang juga memiliki jaringan negosiasi dengan kelompok tersebut telah menawarkan kepada pemerintah untuk memberi bantuan.
“Dalam melakukan diplomasi, Muhammadiyah juga telah memiliki jaringan. Pemerintah pun pasti telah memiliki upaya untuk melakukan diplomasi seperti salah satunya yang dilakukan secara proaktif oleh Menteri Luar Negeri kita,” papar Haedar saat diwawancarai sebelum pembukaan launching kedaimu.com di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jl Cik Ditiro, Ahad (17/4).
Meninjau proses pembebasan WNI tersebut, menurut Haedar kini proses negosiasi sedang dilakukan oleh pemerintah dalam melihat apa yang sedang terjadi di lapangan. Menurut Haedar, Muhammadiyah pun sangat mengapresasi langkah yang sedang dilakukan pemerintah dan menyatakan siap diminta bantuan. Namun dalam menetapkan langkah, Haedar mengimbuhkan bahwa Muhammadiyah akan menunggu perkembangan terkait upaya yang dilakukan pemerintah terlebih dahulu.
“Dengan adanya kelompok perunding Muhammadiyah di sana, kita siap melakukan negosiasi. Namun, kita tunggu perkembangan satu dua hari mendatang,” tandasnya. (Th)