YOGYAKARTA–Ketua IMM Cabang AR Fakhruddin Kota Yogyakarta Bidang Ekonomi Kewirausahaan, lakukan Audiensi dengan Disperindag D.I Yogyakarta. Acara yang dilakukan di Kantor Disperindag D.I Yogyakarta pada 11 April 2016 lalu itu bertemakan “Pengaruh Pembanguan D.I Yogyakarta terhadap perubahan pasar dan ekonomi masyarakat DIY”.
Tujuan kegiatan tersebut sendiri adalah untuk bertukar fikiran antara IMM Cabang AR Fakhruddin Kota Yogyakarta Bidang Ekonomi Kewirausahaan dengan disperindag DIY. Selain itu, kegiatan ini untuk menyerahkan hasil analisis sosial yang dilakukan oleh IMM Cabang AR Fakhruddin Kota Yogyakarta Bidang Ekonomi Kewirausahaan untuk dijadikan pertimbangan dan masukan bagi disperindag DIY.
Bunzuraini Saraswati, Kepala bagian sarana dan usaha perdagangan Disperindag mengatakan bahwa dampak pembangunan mini market, super market dan mall berefek tidak baik bagi pasar tradisional. “Volume usaha di pasar tradisional turun drastis, terlebih banyak pelaku usaha pasar modern tidak menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan regulasi yang ada. Misalnya jarak antara toko modern berjejaring dan pasar tradisional sangat dekat. Sebenarnya hal itu hanya terjadi di perkotaan, berbeda halnya dengan pedesaan,” ujarnya.
Ia pun mengimbuhkan bahwa moderenisasi pasar tradisional menjadi pasar yang tidak lagi kumuh, bersih dan teratur akan membuat masyarakat tidak segan untuk membeli kebutuhan pokoknya di pasar tradisional. Selain moderenisasi pasar Disperindag akan membekali pedagang dengan etika berdagang, packaging produk, dan tata letak produk yang dijual di pasar. “Kita senang jika ada organisasi yang mau bertukar fikiran dan mengkritik seperti yang dilakukan oleh adik-adik IMM,” imbuhnya.
Bandar Barokah, Ketua IMM Cabang AR Fakhruddin Kota Yogyakarta Bidang Ekonomi Kewirausahaan, mengharapkan ke depan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang AR Fakhruddin Kota Yogyakarta konsisten untuk mengawal kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta terkhusus pembangunan. Ia pun menekankan bahwa untuk bidang ekonomi kewirausahaan IMM Cabang AR Fakhruddin Kota Yogyakarta, kebijakan-kebijakan terkait permasalahan ekonomi dan pasar akan menjadi sorotan utama. “Hasil dari studi lapangan dan analisis sosial yang dilakukan akan disampaikan kepada dinas terkait, salah satunya Disperindag. Sedangkan untuk kewirausahaan, kita akan menggandeng teman-teman karang taruna untuk bersinergi,” paparnya.
Risky, dari IMM Korkom UMY turut menyampaikan bahwa pembangunan mini market, super market dan mall ada dampak positifnya. Paling tidak dapat mengurangi angka pengangguran. “Yang penting pembangunan tersebut merata dan sesuai dengan regulasi yang ada,” pungkasnya.
Kegiatan ini akan memulai hubungan kerjasama antara organisasi pergerakan yaitu IMM dengan pihak pemerintah. IMM akan terus menjadi partner pemerintah, dalam arti akan selalu mengawal dan mengawasi seluruh kebijakan dan kegiatan yang dilakukan. Analisis sosial yang dilakukan oleh teman-teman organisasi pergerakan dapat dimanfaatkan untuk bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil kebijakan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala bagian sarana dan usaha perdagangan Disperindag para kader IMM Cabang AR Fakhruddin Kota Yogyakarta. (ed-Th)