Metro–Pemuda Muhammadiyah Metro gelar Seminar Nasional dan Gerakan Berjamaah lawan korupsi di Universitas Muhammadiyah Metro, Rabu (20/4). Acara ini disambangi Mantan Ketua KPK Dr Busyro Muqoddas, MHum yang sekarang menjadi Ketua PP Muhammadiyah sebagai narasumber; Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, SE, ME; dan Ketua PWM Lampung Prof Marzuki Noor, MS dan moderator yaitu Alumni Pemuda Muhammadiyah Metro yang juga Komisiomer KPU, Metro Agus Riyanto, MPdI.
Dalam sambutan, Walikota Metro Hi Achmad Pairin, SSos menyampaikan apresiasi atas inisiasi Pemuda Muhammadiyah melaksanakan gerakan moral melawan korupsi. “Kegiatan ini bernilai positif, ingatkan kami sebagai penyelenggara negara jika ada kelalaian dalam penyelenggaraannya. Terutama dalam hal penyelenggaraan keuangan negara. Kami siap dikritik dan diingatkan,” tuturnya.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, SE, ME dalam paparannya menyampaikan bahwa korupsi telah merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Rusaknya fasilitas umum, jalan berlubang, bangunan sekolah rubuh, jembatan ambruk dan lemahnya peran pemerintah untuk hadir memberi solusi infrastruktur lainnya.
“Nalar baru Pemuda Muhammadiyah untuk melakukan gerakan berjamaah lawan korupsi lahir dari dorongan moral dan tingginya angka korupsi di Indonesia. Gerakan ini tidak hanya dalam bentuk seremonial semata, namun terus menerus melakukan gerakan dan advokasi anti korupsi.” tuturnya.
Ketua PP Muhammadiyah Dr. Busyro Muqoddas menyampaikan efek negatif bagi mereka yang menabrak ajaran Islam, korupsi contohnya. Ia menuturkan bahwa Korupsi membuat pelakunya berada pada ketidaktenangan, gelisah dan gundah. Berapa banyak koruptor dan keluarganya yang menanggung beban moral, psikologis dan sosiologis kemudian harus terkucilkan dari masyarakat dan komunitasnya. Walaupun ini bentuk sanksi moral, namun efek negatif harus ditanggung istri/suami dan anak-anaknya. “Saya rasa kita semua yang hadir harus mengambil hikmah dan berkomitmen untuk tidak melakukan korupsi. Melawan korupsi tidak hanya tugas Muhammadiyah, tapi semua elemen yang ada, baik aparat penegak hukum, civil sosiety, organisasi masyarakat, dan elemen lainnya,” terangnya.
Ketua PWM Lampung, Prof. Marzuki Noor, MS menyampaikan bahwa Muhammadiyah hadir sebagai gerakan bersih dan restorasi kebenaran. Tindak korupsi adalah soal etika dan moral, juga lahir dari kurangnya pemahaman tentang pesan Illahiyah yang diterkandung dalam Al-Qur’an dan Sunnah. “Apa yang disampaikan Muhammadiyah adalah nilai-nilai kebenaran, bukan pembenaran, apalagi nilai kecurangan dan ketidakjujuran. Artinya kalau Muhammadiyah mau menyuarakan kebenaran, siddiq, yang dibawa dalam nilai-nilai Illahiyah, maka tidak perlu ragu, harus konsisten dan berkesinambungan.” terangnya.
Kegiatan ini dihadiri Forkopimda, Ormas, OKP, Orpol, Utusan dari Pemuda Muhammadiyah se propinsi Lampung, organisasi otonom Muhammadiyah, amal usaha dan keluarga besar Muhammadiyah Metro. Sebagai rangkaian agenda seminar nasional ini, Pemuda Muhammadiyah Metro juga melaksanakan Madrasah Anti Korupsi yang diselenggarakan tanggal 22-24 April 2016 di SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan.
Dr. Busro Muqoddas, M.Hum selaku salah satu Ketua PP Muhammadiyah juga melakukan kunjungan ke sejumlah amal usaha Muhammadiyah di kota Metro. Di antaranya SMK Muhammadiyah 1 Metro, Ponpes Aisyiyah, SMA Muhammadiyah 1 Metro, SMK Muhammadiyah 3 Metro, Muhammadiyah Business Center, RSU Muhammadiyah Metro dan Ponpes Mahad Aliy Muhammadiyah Metro. (Humas-ed Th)