Pasti bukan hanya karena berbicara di acara yang digelar PP Aisyiyah, kalau Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyatakan bahwa dirinya berasal dari keluarga besar Muhammadiyah.
Tidak hanya itu, di hadapan Ketua Ketua Umum PP Muhamadiyah yang juga hadir di acara yang sama, Cucu Proklamator tersebut juga menyatakan kalau Muhammadiyah adalah kampung halamannya.
Karena, kalau kita baca catatan sejarah, Ketika Bung Karno masih berusia 15-18 tahun, saat mondok di rumah HOS Cokroaminoto, Putra Sang Fajar ini berkali-kali bertemu dan bertukar pikiran dengan Kyai Dahlan yang juga masih muda. Yang waktu itu sering mengisi pengajian di Surabaya. http://devsm.smitnetwork.com/mutiara/2016/01/20/kala-soekarno-bertemu-kiai-dahlan/
Tampaknya, Puan Maharani juga tahu, kalau Fatmawati, Ibunda dari Megawati adalah putri dari seorang Pimpinan Muhammadiyah Bengkulu. Oleh karena itu, saat memberikan Pidato Pembukaan di Rapat Kerja Nasional Aisyiyah dan Dialog Kebangsaan di Kampus Terpadu Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta 22 April yang lalu. Puan Maharani juga menyatakan,
“Terlalu erat hubungan Bung Karno dan Bu Fatmawati dengan Muhamamdiyah. Alhamdulillah Insyaa Allah kehadirian saya di keluarga besar Muhammadiyah di sini maupun di tempat lain akan merekatkan kembali silaturahim keluarga besar Bung Karno dan Muhammadiyah,”. Yang kemudian disambut tepuk tangan dari para hadirin.
Sebelumnya, Ketua Umum PP Aisyiyah Sitti Noordjannah Djohantini dalam sambutannya mengatakan bahwa kedatangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini membawa makna yang mendalam bagi Aisyiyah. Noordjanah menyebut kalau kehadiran Cucu Bung Karno ini, telah menyambung kembali tali silaturahim keluarga Bung Karno dan Ibu Fatmawati.
Oleh karena itu Noordjanah berharap fakta sejarah tentang keeratan antara Muhammadiyah dengan Keluarga Bung Karno dan Ibu Fatmawati ini dapat meningkatkan kerja sama antara Aisyiyah dan pemerintah. Baik di tingkat pusat maupun daerah, terutama dalam membangun karakter dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan core Aisyiyah periode ini.
Ketua Umum PP Aisyiyah ini juga mengajak seluruh pimpinan dan kader Aisyiyah untuk tetap teguh menunaikan dakwah amar makruf nahi munkar bejihad memajukkan seluruh aspek kehidupan melalui penguatan spiritualitas, akhlak, pendidikan, kesehatan, ekonomi, kesejahteraan sosial di basis akar rumput yang tersebar seluruh Indonesia. [k’ies]