Jakarta–Ajak perkuat keluarga melalui peran Ayah untuk lawan korupsi sejak dini, Pemuda Muhammadiyah meluncurkan Program Gerakan Ayah Hebat pada Sabtu (23/4) di Museum Nasional, Jakarta Pusat.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa program ini merupakan program turunan dari Gerakan Berjamaah Melawan Korupsi yang sebelumnya telah digaungkan oleh PP Pemuda Muhammadiyah bersama Indonesia Corruption Watch (ICW).
Dahnil pun mengungkapkan bahwa program ini memiliki peran yang penting. Di tengah kesibukan orang tua, kebutuhan anak akan mendapatkan kasih sayang orangtua semakin terabaikan. Disamping kesibukan mencari nafkah oleh sang ayah, mindset yang menganggap pengasuhan anak hanya ada di tangan istri masih dianut oleh sebagian besar keluarga. Namun seharusnya, sudah jelas bahwa tugas mendidik bukan hanya milik ibu, namun juga ayah.
“Karena itu, kita dorong gerakan ayah hebat agar ayah hadir di tengah keluarga, lalu kita mulai gerakan antikorupsi dari rumah. Semoga koalisi permanen Pemuda Muhammadiyah dan ICW ini melahirkan ayah-ayah dan anak-anak hebat,” ungkap Dahnil
Penanaman antikorupsi secara dini dan kolektif melalui keluarga ini pun dianggap sebagai upaya strategis sebagai pencegahan, selain segenap upaya penindakan yang juga dilakukan oleh ICW. Koordinator ICW Ade Irawan mengatakan bahwa salah satunya yaitu lewat lagu-lagu anak yang diluncurkan ICW diharapkan mampu mendukung upaya ini.
Album Lagu Anak Hebat turut diluncurkan oleh ICW yang berisi lagu-lagu penanaman kesadaran antikorupsi sejak dini. Album ini berisi 10 judul, yaitu, Tepat Waktu, Taat, Indonesia Kucinta, Berbagi Itu Indah, Mainan Bersama, Super Hero, Sabar, Antri Masuk Kelas, Aku Anak Indonesia, dan Pemberani.
Acara ini pun diikuti oleh pembacaan bersama “Deklarasi Keluarga Antikorupsi” yang berisi:
Kami keluarga antikorupsi berjanji untuk mendukung gerakan pemberantasan korupsi dengan:
1. Menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai antikorupsi yaitu: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil kepada semua anggota keluarga.
2. Saling menjaga antaranggota keluarga dari praktek korupsi.
3. Menjadikan nilai-nilai antikorupsi sebagai pedoman dalam kehidupan masyarakat.
Seminar yang menghadirkan pembicara dari Kemendiknas, KPK, KPAI dan Pemuda Muhammadiyah dan diikuti sekitar 200 pasangan suami istri tersebut dilanjutkan dengan seminar seputar dunia parenting dan lomba mewarnai untuk anak-anak. (Th)